REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kampung Tajur, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Purwakarta, mendadak ramai dikunjungi ratusan turis muda asal 23 negara. Mereka, merupakan perwakilan pemuda yang mengikuti konferensi desa se dunia. Para turis tersebut, tinggal di rumah penduduk dan mengikuti aktivitas masyarakat setempat.
Karis Erceg, mahasiswi asal Australia, mengatakan, ini merupakan pengalaman pertama baginya mengikuti kegiatan masyarakat di perkampungan. Salah satunya, menanam padi dan menaiki kerbau yang sedang membajak sawah.
"Saya sangat menyukainya. Panorama Purwakarta, tak kalah dengan Bali. Bahkan, jauh lebih bagus," ujar Karis, kepada Republika.co.id, Selasa (24/5).
Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, konferensi desa sedunia ini merupakan kali pertama di gelar. Tujuannya, supaya para generasi muda mengetahui problema-problema yang dihadapi desa. Serta, generasi muda tidak gengsi untuk memajukan desanya.
Karena itu, dalam rangkaian kegiatan konferensi ini, pihaknya sengaja membawa ratusan turis dari 23 negara tersebut untuk tinggal di Kampung Tajur. Tujuannya, yaitu mengenalkan metodologi model pedesaan ala Purwakarta.
"Model menanam padi, model main di sawah harus menjadi kegiatan kepariwisataan," katanya.
Dengan begitu, sektor pertanian tidak hanya berkutat pada kegiatan itu-itu saja. Melainkan, ada penghasilan tambahan dari sektor pariwisatanya. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat di pedesaan bisa meningkat.