Selasa 24 May 2016 16:48 WIB

Pedagang Pesimistis Harga Daging di Bawah Rp 80 Ribu

Rep: Issha Harruma/ Red: Karta Raharja Ucu
Pedagang melayani pembeli daging sapi
Foto: Republika/ Wihdan
Pedagang melayani pembeli daging sapi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dua pekan jelang Ramadhan, harga daging sapi di sejumlah pasar di Kota Medan masih terpantau stabil. Pedagang daging sapi di pasar Sukaramai, Andi (46 tahun) mengatakan, saat ini, harga daging sapi per kilogram sebesar Rp 110 ribu.

"Dua hari sebelum puasa biasanya baru naik, permintaan juga meningkat. Udah tradisi kayak gitu. Jelang puasa, Lebaran naik," kata Andi saat ditemui Republika.co.id, Selasa (24/5).

Andi mengatakan, saat ini, penjualan masih stabil dan belum mengalami peningkatan. Dalam sehari, ia bisa menjual sekitar 45 kilogram daging sapi.

"Yang beli masih sama saja. Daya beli masyarakat kan lagi rendah sekarang apalagi gara-gara anak sekolah mau tahun ajaran baru," ujarnya.

Hal senada disampaikan pedagang daging sapi lain, Udin (45). Saat ini, daging sapi yang ia jual seharga Rp 115 ribu. Meski masih stabil, namun Udin mengatakan, perusahaan penggemukan sapi atau PT tempat ia mengambil daging sudah mulai menaikkan harga.

"Kami naikkan pelan-pelan karena PT udah naikkan harga. Biar pelanggan nggak terkejut," kata Udin.

Udin mengatakan, biasanya, seminggu sebelum puasa, harga daging sapi mulai merangkak naik. Kenaikan ini dikarenakan permintaan yang meningkat.

Ia pun mengaku sudah mengetahui perihal keinginan presiden Jokowi agar harga daging sapi hanya Rp 80 ribu per kilogram. "Kalau pemerintah maunya Rp 80 ribu, ya tanya PT lah. Sanggup ngasih murah atau enggak. Kuncinya di PT itu," ujar Udin.

Udin menyebutkan, saat ini, harga daging sapi di perusahaan penggemukan sapi yang ia beli, yakni Rp 46 ribu sampai Rp 47 ribu per kilogram. Menurut dia, keinginan presiden agar harga daging Rp 80 ribu dapat tercapai jika perusahaan mau menjual daging sapi dengan harga Rp 20 ribu per kilogram.

"Itu kalau PT mau jual Rp 20 ribu per kilogram baru bisa Rp 80 ribu. Tapi saya rasa Rp 80 ribu itu nggak akan tercapai. Kalau betul-betul bisa tercapai, terbantu kali rakyat Indonesia, khususnya orang susah. Rakyat Indonesia kan kurang makan daging," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement