REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan nasi uduk babi buncit di Lippomall Puri, Jakarta Barat, rupanya menimbulkan kehebohan di media sosial karena penjualnya seorang wanita berjilbab. Namun, wanita berjilbab itu disebutkan hanya sebagai pegawainya saja demi memenuhi kebutuhan ekonomi. Sedangkan, pemilik warung makan nasi uduk babi buncit adalah Oey Cecilia dan Tommy.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, wanita itu terpaksa menjadi karyawan nasi uduk babi buncit pasti karena terpaksa demi kepentingan ekokominya. "Ia bekerja hanya melayani penjualan," katanya, Selasa, (24/5).
Jadi, ujar Dahnil, bila publik, khususnya umat Islam mencibir wanita penjual nasi uduk babi buncit tersebut, seharusnya kita umat Islam melakukan koreksi ke dalam. "Peristiwa ini menunjukkan kalau kita belum mampu membantu untuk memberikan pekerjaan yang layak dan baik untuk mereka."
Seharusnya, terang Dahnil, hal ini menjadi fakta uji dan menjadi koreksi dan introspeksi diri bagi kita semua. Seharusnya umat Islam bisa memberikan pekerjaan yang layak bagi saudara kita yang terpaksa bekerja dengan berjualan makanan yang tak halal.