Selasa 24 May 2016 12:24 WIB

Jelang Ramadhan, PMI Siap Antisipasi Stok Darah

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas memeriksa stok darah di penyimpanan darah PMI Kramat, Jakarta Pusat, Senin (15/2).    (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas memeriksa stok darah di penyimpanan darah PMI Kramat, Jakarta Pusat, Senin (15/2). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang bulan suci Ramadhan tahun ini, sejumlah daerah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) penyakit demam berdarah dengue (DBD). Dalam kondisi itu, menurut Kepala Biro Humas Markas Pusat Palang Merah Indonesia (PMI), Aulia Arriani, pihaknya sudah melakukan antisipasi. 

Dia menjelaskan, PMI siap terhadap kemungkinan melonjaknya permintaan darah. “Sejauh ini siap. Memang PMI sudah rutin bergerak mencari darah H-2 bulan sebelum puasa. Nanti saat puasa, ketika misalnya terjadi kelangkaan, PMI mengadakan donor darah di masjid (setelah buka puasa), vihara, gereja,” kata Aulia Arriani dalam pesan singkatnya, Selasa (24/5).

Sejumlah provinsi diketahui mengalami kasus kematian warganya akibat DBD. Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan, jumlah korban meninggal akibat penyakit DBD hingga 19 Mei 2016 sebanyak 19 orang warga. Sementara itu, ada 1.939 orang terkena penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti ini di 10 kabupaten/kota NTB. Adapun di Ambon, Maluku, DBD sudah merenggut nyawa enam warga sejak Januari 2016.

Menurut Aulia, sampai hari ini PMI Pusat belum menerima laporan mengenai adanya kekurangan stok darah dari daerah-daerah. 

So far stok darah masih cukup. Biasanya kalau ada kekurangan, pasti ada laporan ke unit transfusi darah pusat. Karena ini menyambut Ramadhan, biasanya stok darah penuh karena mengantisipasi kelangkaan di bulan Ramadhan. Unit transfusi darah sudah sejak dua bulan lalu bergerak mencari darah,” ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement