Senin 23 May 2016 12:55 WIB

Anggota Polisi Dipukul Saat Operasi, Kapolri tak Heran

Rep: c30/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolri Badrodin Haiti
Foto: Republika/ Wihdan
Kapolri Badrodin Haiti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemukulan terhadap anggota polisi lalu lintas  Polres Metro Jakarta Selatan mewarnai operasi Patuh Jaya yang sedang digalakkan jajaran kepolisian kepada para pengendara. Salah satu anggota polisi pun menjadi korban dalam Operasi Patuh tersebut.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyayangkan adanya insiden tersebut. Namun ia tak heran, menurutnya seringkali polisi melakukan operasi Patuh di lapangan banyak terjadi perlawanan dari masyarakat yang tidak patuh.

"Tentu jika ada orang yang terkena kan dia akan melawan," ujar Badrodin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/5).

Perlawanannya sendiri kata Badrodin beragam macamnya. Biasa perlawan melalui kata-kata seperti caci maki atau teror, bahkan bisa juga dalam bentuk tindak kekerasan lainnya. "Itu hal biasa bagi polisi, jangan harus ditakutkan. Wajar aja. Kami waspada saja," kata Badrodin.

Menurut dia, masyarakat yang sadar hukum dan mengatahui kesalahannya tentu tidak akan melakukan perlawanan saat dirazia. Pasalnya mereka tahu dalam berkendara selain mentaati peraturan lalu lintas mereka juga harus dilengkapi dengan surat-surat.

Dihubungi terpisah, Kasubbag Humas Polres Jaksel Kompol Purwanta mengatakan anggota polisi yang terkena pukulan adalah Aiptu Muchammad Nasro. Nasro sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit.

Baca juga, Ribuan Kendaraan Ditilang di Hari Pertama Operasi Patuh Jaya.

Sedangkan untuk pelanggar lalu lintas yang memukul anggota Satlantas Polres Jaksel telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pelanggar tersebut atas nama Yudha Setianto yang merupakan warga Depok.

Kejadian bermula saat pengendara melintas di jalan Dharmawangasa X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Pukul 10.00 WIB.  Pengendara yang menggunakan Revo bernomor polisi B 3032 EBA merasa tidak membawa identitas serta kelengkapan surat-surat kendaraan memilih untuk  berputar balik.

Sayangnya, aksi pengendara tersebut diketahui oleh anggota yang tengah bertugas. Sehingga pengendara tersebut berhasil dihentikan dan terjadilah cekcok serta kekerasan yang dilakukan oleh pengendara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement