REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga akan melaksanakan program rehab terhadap 1.000 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada bulan Agustus mendatang.
Tasdi, Bupati Purbalingga mengatakan, pihaknya telah meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Purbalingga segera menyiapkan segala kebutuhan. Ia juga berharap partisipasi warga dalam pelaksanaan program tersebut.
"Kades yang desanya terdapat program rehab RTLH saya minta untuk menggerakan gotong royong masyarakat agar bantuan rehab rumah bisa didukung swadaya termasuk gotong royong warga saat pelaksanaan rehab RTLH," katanya, Ahad (22/5).
Hal tersebut dikatakan Bupati di Masjid Al Huda, Desa Danasari, Kecamatan Karangjambu, dalam kesempatan program Gerakan Subuh Berjamaah.
Bupati menjelaskan, untuk mewujudkan gerakan rehab 1.000 RTLH tersebut, di setiap desa rata-rata ada lima RTLH yang akan direhab. Dengan jumlah desa dan kelurahan sebanyak 239 desa/kelurahan, maka ada sekitar 1.700 RTLH yang akan direhab.
"Tapi kita targetkan 1.000 dulu. Syukur bisa mencapai 1.700 RTLH," jelasnya.
Untuk melaksanakan program tersebut Pemkab telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 17 miliar dalam APBD 2016. Dengan dana tersebut, setiap rumah yang akan direhab mendapat bantuan dalam bentuk material senilai Rp 10 juta.
"Alokasi dana Rp 10 juta per RTLH, tentu tidak akan cukup kalau kebutuhan tenaga juga masuk dalam komponen biaya. Karena itu, kita minta kepedulian warga untuk bersama-sama menyumbangkan tenaganya," jelasnya.
Gerakan rehab 1.000 RTLH ini rencananya akan dilaksanakan dalam waktu sehari. Untuk itu, Bupati akan meminta MURI agar memasukkan program tersebut sebagai salah satu rekor baru yang dipecahkan Pemkab Purbalingga.
Selain menggerakan jajaran pemerintahan, Bupati juga telah membuka komunikasi dengan para pengusaha untuk dapat mendukung program rehab RTLH. Harapannya, para pengusaha yang melakukan usaha di Purbalingga bersedia mengambil peran mengubah 1.700 RTLH di Purbalingga menjadi rumah sehat layak huni.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
