REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang bulan Ramadhan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggiatkan operasi penyakit masyarakat. Salah satunya antisipasi beroperasinya pekerja seks komersial (PSK) di sejumlah titik rawan di Kota Bandung.
Kepala Satpol PP Kota Bandung Eddy Marwoto mengatakan meski memasuki Ramadhan, masih banyak PSK yang kerap beroperasi.
Padahal bulan Ramadhan adalah waktunya masyarakat khususnya umat Muslim khusyuk beribadah. Hal tersebut dinilainya sering meresahkan warga. Karena dianggap mengganggu ketenangan terutama di bulan suci.
Eddy mengatakan akan meningkatkan penjagaan petugas di lokasi yang sering didapati PSK menjajakan diri. Petugas akan disiagakan sejak dini memantau kupu-kupu malam yang berkeliaran.
"Aktifitas warga mulai dari sore ke malam, kita akan lebih banyak personil di waktu-waktu itu. Kita akan plot petugas sejak sore hari," katanya saat dihubungi, Ahad (21/5).
Eddy menyebutkan beberapa titik di Kota Bandung dinilai rawan peredaran PSK. Di antaranya di kawasan rawan berkeliarannya PSK di antaranya sekitar Satsiun Bandung, Jalan Otista, dan Banceuy.
Ia mengatakan akan langsung mengamankan wanita tuna susila yang kedapatan oleh petugas tengah mangkal. Ia pun akan memberikan sanksi yang tegas kepada para PSK yang terjaring.
Eddy menuturkan PSK yang tertangkap beroperasi pada bulan puasa tidak lagi hanya sekadar denda dan membuat surat pernyataan. Melainkan langsung dibawa ke panti rehabilitasi. Agar tidak lagi kembali beroperasi di jalan.
"Kita tidak akan lagi mengarah kepada yustisi dan tipiring, karena tidak ada jeranya mereka pasti akan kembali lagi," ujarnya.
Mereka, ujar dia, nantinya akan langsung dikirim ke Pantu Rehabilitasi Palimanan dan Sukabumi. Mereka akan dibina beberapa bulan dan mendapatkan pelatihan keterampilan. Seperti kursus menjahit, tata boga, ataupun salon.
Diharapkan dengan begitu para wanita ini tidak lagi kembali ke pekerjaan seperti itu. Berkat keterampilan mereka dapat mendapatkan penghasilan lewat usaha baru yang halal.
Ia menambahkan razia juga akan digiatkan di hotel-hotel yang kerap diduga menjadi lokasi prostitusi yang menggunakan metode online. Razia minuman keras juga akan dilakukan menjelang hingga saat bulan Ramadhan nantinya.