Sabtu 21 May 2016 22:41 WIB

BNPB: Status Gunung Sinabung Awas

Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanis ketika erupsi, dilihat dari Desa Tiga Serangkai, Karo, Sumatera Utara, Jumat (13/11).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanis ketika erupsi, dilihat dari Desa Tiga Serangkai, Karo, Sumatera Utara, Jumat (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gunung Sinabung, Karo, Sumatra Utara dinyatakan dalam status Awas menyusul terjadinya erupsi dan luncuran awan panas yang menimbulkan tujuh orang korban dimana tiga di antaranya tewas.

"Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak dibolehkan melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya yang diterima di Medan, Sabtu (21/5).

Menurut dia, masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara - timurlaut Gunung Sinabung sudah diminta dievakuasi ke lokasi yang aman. Luncuran awan panas Gunung Sinabung di Karo, Sumut, yang terjadi Sabtu (21/5) sekitar pukul 16.48 WIB menyebabkan tiga orang tewas dan empat warga lainnya ditemukan mengalami luka serius.

"Data sementara, dilaporkan ada tujuh orang warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat, Karo yang menjadi korban luncuran awan panas Gunung Sinabung," ujarnya.

Korban adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat, Karo yang sedang melakukan aktivitas berkebun di ladangnya. Desa Gamber berada dalam radius 4 km dari puncak kawah Gunung Sinabung.

"Harusnya daerah itu kosong karena merupakan zona merah yang semua warganya tidak boleh melakukan aktivitas," katanya.

Sebagian besar warga Desa Gamber telah mengungsi sejak lama dan rencana akan direlokasi mandiri. Pemerintah telah memberikan dana bantuan penyewaan lahan bertani dan rumah kepada masyarakat Gamber agar warga di kaasan itu tidak melakukan aktivitas di zona merah guna menghindari bencana.

"Namun nyata ada juga sebagian masyarakat yang tetap nekat melakukan aktivitas pertanian di kebunnya meskipun telah dilarang seperti para korban," katanya.

Aktivitas Gunung Sinabung memang masih tetap tinggi. Pada hari ini misalnya telah terjadi awan panas guguran yang terjadi secara menerus pada pukul 14. 28 WIB,, 15.08, 16,39, dan 16.48 WIB. Awan panas guguran mencapai 4,5 km dimana mencapai Sungai Lao Borus ke arah Barat.

Tinggi kolom abu vulkanik dilaporkan mencapai 3.000 meter. "Gunung Sinabung dinyatakan dalaam Status Awas," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement