Sabtu 21 May 2016 13:51 WIB

Petani Garam Keluhkan Serbuan Garam Impor

Red: M Akbar
Ironi negara penghasil garam yang mengimpor garam.
Foto: baltyra.com
Ironi negara penghasil garam yang mengimpor garam.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para petani garam yang berada di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengeluhkan adanya garam impor yang mengakibatkan harga garam lokal terus melorot.

Salah seorang petani garam Rawa (33), Sabtu, mengatakan dengan adanya impor garam para petani sekarang ini tidak bisa menikmati hasil panen seperti tahun-tahun lalu. Dimana harga garam bisa mencapai Rp600 per kilogramnya.

"Tahun ini kami tidak menikmati tingginya harga garam dan harga terus anjlok setelah adanya impor, sekarang saja hara Rp260 per kilogramnya," kata dia.

Menurutnya dua tahun yang lalu sebelum impor garam sebanyak sekarang, para petani bisa untung besar, ketika memasuki musim panen garam.

Dimana kata Rawa, harga garam tinggi, tidak seperti sekarang ini harga terus anjlok meski pun memasuki musim hujan. "Sebelum ada impor kami untung besar dan pasti ketika memasuki musim hujan harga melambung tinggi," tuturnya.

Ia berharap kepada pemerintah untuk bisa mengendalikan impor garam, agar para petani bisa sejahtera dan tidak seperti sekarang ini. Dimana tambahnya untuk membeli kebutuhan sehari-hari masih utang sana utang sini.

Sementara itu Kaswan (39) menuturkan hal senada yaitu berharap kepada pemerintah untuk menekan garam impor yang membuat para petani kelimpungan. "Saya berharap jangan ada impor garam lagi," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement