Jumat 20 May 2016 04:22 WIB

Alat Kesehatan Produksi Lokal akan Masuk ke E-Katalog

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
 Petugas menyiapkan alat pengolahan produk kesehatan yang dipamerkan dalam Pameran Produk Teknologi Dalam Negeri di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Senin (19/8).  (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Petugas menyiapkan alat pengolahan produk kesehatan yang dipamerkan dalam Pameran Produk Teknologi Dalam Negeri di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Senin (19/8). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alat kesehatan yang sudah diproduksi di Indonesia nantinya bisa masuk ke e-katalog. Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan dengan masuk ke e-katalog, nantinya pengadaan di pemerintahan bisa menggunakan dan memanfaatkan produk-produk dalam negeri.

"Secara menyeluruh kebutuhan alat kesehatan di Indonesia sangat besar," ujar Harjanto di Jakarta, Kamis (19/5).

Harjanto mengapresiasi perusahaan seperti PT Panasonic Healtcare Indonesia (PHCI) yang fokus untuk mengembangkan produksi alat-alat kesehataan dengan teknologi canggih. Harjanto mengatakan, PHCI telah menambah investasi senilai 29,69 juta dolar AS untuk mengembangkan instrumen glucose meter. Menurut Harjanto, PHCI berkomitmen untuk mengembangkan produk alat kesehatan lainnya termasuk alat pengujian farmasi.

"Kami ingin mengembangkan produk herbal untuk farmasi sehingga nanti instrumennya mungkin akan digunakan sebagai alat uji," kata Harjanto.

Nilai penjualan alat kesehatan PHCI pada 2015 sejumlah 51,77 juta dolar AS dengan menyerap tenaga kerja langsung mencapai lebih dari 611 orang. Sampai dengan 2020, PHCI memiliki target penjualan sebesar 88,18 juta dolar AS dan penyerapan tenaga kerja langsung sebesar 799 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement