REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah petani di selatan Kabupaten Sukabumi mengalami kerugian akibat tanaman buahnya tidak tumbuh maksimal. Pasalnya, mereka sebelumnya memperkirakan pada Mei ini sudah mulai masuk musim kemarau.
"Namun, pada kenyataannya masih turun hujan," ujar salah seorang petani buah di Kecamatan Surade yang juga Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Surade, H Sahlan kepada Republika Kamis (19/5).
Sehingga tanaman buah yang ditanam petani seperti semangka, melon, dan blewah tidak tumbuh maksimal.Bahkan kata Sahlan, untuk buah melon sebagian diantaranya mengalami busuk. Dampaknya, para petani mengalami kerugian yang cukup besar.
Sahlan mengungkapkan, kondisi ini dikarenakan sebagian petani memperkirakan pada Mei ini merupakan peralihan dari musim hujan ke kemarau. Sehingga sebagian petani beralih menanam buah-buahan seperti semangka dna melon serta kacang kedelai.
Namun, pada kenyataannya intensitas hujan masih cukup tinggi. Padahal, buah-buahan seperti semangka tidak terlalu banyak membutuhkan pasokan air.
Sahlan mengungkapkan, sebagian petani lainnya yang menanam padi dinilainya cukup beruntung. Hal ini dikarenakan pasokan air masih cukup memadai untuk memasok areal persawahan.
"Untuk petani buah memang harus bersabar," cetus Sahlan.
Meskipun tidak tumbuh maksimal, namun panen buah semangka diperkirakan akan berlangsung sebelum atau setelah hari raya Idul Fitri mendatang.