Kamis 19 May 2016 10:38 WIB

Sejak Remaja, Banyak Anak Jalanan Sudah Berhubungan Seksual

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Anak jalanan jadi kelompok yang rentan tindak kejahatan seksual
Foto: ant
Anak jalanan jadi kelompok yang rentan tindak kejahatan seksual

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah anak jalanan di Indonesia masih cukup banyak. Menurut statistik pemerintah Indonesia 1998 silam sebesar 2,8 juta anak-anak usia 10 sampai dengan 14 tahun di negara ini telah putus sekolah. Mereka bekerja untuk mendapatkan uang dan atau menjual koran, pedagang asongan, menyemir sepatu, tukang parkir, pengamen, pemulung dan pengemis.

Sementara persentase remaja jalanan yang benar-benar menjadi tunawisma dan tinggal di stasiun bus, stasiun kereta, tempat fasilitas umum tidak diketahui. Komisi Nasional Indonesia untuk Perlindungan Anak memperkirakan bahwa ada sekitar 1,7 juta anak jalanan yang rentan di seluruh 26 provinsi di Indonesia.

Salah satu Peneliti Pusat penelitian Atma Jaya (PPH) Atma Jaya, Kekek Apriana mengungkapkan dari hasil penelitian awal kekerasan seksual pada anak jalanan yang dilakukan pihaknya kepada 43 anak jalanan, 23 perempuan (dibagi dalam tiga kelompok) dan 20 laki-laki (juga dibagi dalam tiga kelompok), usia 15 sampai 18 tahun, ditemukan bahwa anak jalanan sudah berhubungan seksual sejak remaja. Bahkan tak sedikit dari mereka yang menjadi sasaran kekerasan dan korban seksual umum.

Bukan hanya itu, mereka juga tak malu mengaku bahwa sudah melakukan hubungan seksual sejak remaja. Bahkan satu remaja perempuan usia 15 tahun menyatakan bahwa tidak apa-apa melakukan hubungan seksual dengan pacar asalkan dibatasi.

Kekek mengatakan, menurut pengakuan remaja jalanan tersebut, kalau belum jadi suami istri berhubungan seks dua kali saja. "Jangan banyak-banyak. Maksudnya, kalau dia minta sekali ini dua kali, udah jangan terus-terusan. Menang banyak dong kalau terus-terusan minta mah. Kalau sudah suami istri mah enggak apa-apa,” ujar Kekek mengutip salah satu anak jalanan yang ditemuinya.

Kekek menambahkan remaja jalanan yang lebih tua sering menjadikan remaja jalanan yang lebih muda sebagai sasaran berhubungan seksual secara anal. Hal ini dianggap sebagai ritual "melindungi' remaja dan anak-anak jalanan yang lebih muda.

Pihaknya juga menemukan bahwa perilaku seksual dengan senior dan penggunaan obat-obatan untuk membuat gairah seksual bertahan lama juga dipakai remaja jalanan. Hasil penelitian juga menemukan dari tiga kelompok remaja perempuan, terdapat dua perempuan yang sedang dalam kondisi hamil, dan satu perempuan yang sudah memiliki anak berusia dua tahun.

Sementara lokasi seks umumnya dilakukan di sekitaran lokasi tongkrongan mereka. Seperti dekat empang, di bawah jembatan, kos-kosan, halte, atau ada yang dilakukan di hotel seharga dua puluh lima ribu rupiah dan ada juga di dalam mikrolet.

 

(Baca Juga: Jika Hamil, Ini yang Dilakukan Anak Jalanan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement