Kamis 19 May 2016 10:07 WIB

Jika Hamil, Ini yang Dilakukan Anak Jalanan

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Aanak-anak jalanan mendengarkan penyuluhan bahaya narkoba yang disampaikan oleh Komando BSI.
Foto: Dok BSI
Aanak-anak jalanan mendengarkan penyuluhan bahaya narkoba yang disampaikan oleh Komando BSI.

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika sudah terlanjur berhubungan seksual dan kebobolan, anak jalanan yang hamil, ada yang memilih menggugurkan kandungannya. Namun ada pula yang mempertahankannya.

Hal tersebut terungkap dari hasil penelitian awal kekerasan seksual pada anak jalanan yang dilakukan salah satu Peneliti Pusat penelitian Atma Jaya (PPH) Atma Jaya, Kekek Apriana. Dia meneliti sebanyak 43 anak jalanan, 23 perempuan (dibagi dalam tiga kelompok) dan 20 laki-laki (juga dibagi dalam tiga kelompok), usia 15 sampai 18 tahun yang sudah berlangsung sejak 2015.

Kekek menjelaskan respons anak jalanan terhadap kehamilan beragam. Ada yang meneruskan kehamilan jika terlanjur. Ada juga yang menggugurkan kandungannya. “Tergantung orangnya makanya," kata Kekek. 

Dia mengungkapkan, ada beberapa anak jalanan yang mengaku bisa menggugurkan kandungan dengan pakai ramuan nanas. Lalu bagaimana pemahaman anak jalanan mengenai penularan HIV dan penyakit menular seksual? 

Kekek menjelaskan sudah ada yang menyebutkan secara spesifik dan tepat mengenai penularan HIV, namun masih juga terdapat kepercayaan bahwa ludah dan dengan minum pada wadah yang sama dapat menularkan HIV. “Masih ada pemahaman mencegah penularan penyakit menular seksual dengan menjaga kebersihan dan sering mengganti celana dalam,” ujarnya.

Kekek menambahkan kecenderungan memiliki perilaku seksual berisiko di kalangan remaja jalanan juga menempatkan mereka pada risiko tinggi untuk terkena HIV dan infeksi menular seksual lainnya (IMS). Menurut Prof Irwanto dari PPH Atma Jaya, peristiwa seks antar anak jalanan juga sudah cukup tinggi. Sehingga mendekati persoalan dengan cara abstinence hampir tidak mungkin. Dia menyebut persoalan seks merupakan satu dari seribu dari persoalan-persoalan yang terjadi pada anak.

(Baca Juga: Anak Jalanan Banyak yang tak Punya KJS atau BPJS)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement