REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Rusia Vladimir Putin memuji presiden pertama Indonesia, Sukarno, sebagai sahabat sejati negaranya. Menurut Putin, karena itulah hubungan kerjasama antara Rusia dan Indonesia sudah terjalin erat sejak dulu.
"Hubungan ini berawal dari sikap yang ditetapkan oleh Presiden Sukarno yang merupakan teman sejati negara kami," ujar Presiden Putin di sela-sela pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di Sochi, Rusia, Rabu (18/5) waktu setempat.
Dalam pertemuan tersebut, Putin juga sempat mengenang kunjungan Presiden Sukarno ke Rusia pada tahun 1956 lalu.
Indonesia dan Rusia sepakat meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan. Kedua negara mencatat, ada peningkatan volume perdagangan bilateral sebesar 13 persen di awal tahun. Namun begitu, saat ini terjadi tren penurunan angka perdagangan. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dan Rusia membahas sejumlah strategi untuk meningkatkan kembali volume perdagangan kedua negara.
"Saya sangat berkeyakinan bahwa yang diperlukan bukan hanya melanjutkan hubungan bilateral, tapi membutuhkan dorongan baru untuk meningkatkan interaksi," kata Putin lagi.
Selain di bidang perdagangan, Rusia juga akan menanamkan investasi di Indonesia dalam bidang energi. Bentuk investasi tersebut antara lain membangun industri perminyakan di Bali dengan nilai investasi 13 miliar dolar AS dan pembangunan pembangkit listrik berkekuatan 1,8 Giga Watt dengan nilai investasi 2,8 miliar dolar AS.