Kamis 19 May 2016 05:01 WIB

Harga Sapi Hidup Anjlok Jelang Masa Pendaftaran Sekolah

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nur Aini
Petugas memberi makan sapi-sapi lokal yang sedang digemukkan di Rumah Potong Hewan Terpadu Bogor, Jawa Barat.
Foto: Antara
Petugas memberi makan sapi-sapi lokal yang sedang digemukkan di Rumah Potong Hewan Terpadu Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Jelang awal Ramadan tahun ini, para peternak sapi di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, kembali dibuat bimbang oleh harga jual sapi hidup. Keinginan mereka untuk bisa menjual komoditas ternak tersebut dengan untung yang lebih besar, ternyata hanya berbuah harapan.

Karena harga sapi hidup di pasaran justru anjlok, di tengah lonjakan kebutuhan untuk persiapan Lebaran dan tahun ajaran baru sekolah, yang hampir bersamaan. Akibatnya, tak sedikit para peternak sapi  yang masih ragu untuk menjual sapi- sapi mereka, meski mereka sudah berupaya membawa sampai di Pasar Hewan Ambarawa.

"Mau dilepas (dijual), untungnya tak seberapa. Tidak dijual, kebutuhan, untuk mendaftar sekolah, sudah di depan mata," ungkap Mulyono (58 tahun), peternak sapi asal Kecamatan Getasan, Rabu (18/5).

Hal yang sama diakui oleh Suratmin (33 tahun), pedagang sapi asal Kecamatan Bawen. Ia melihat kondisi yang membuat para peternak bimbang ini mirip dengan masa menjelang Lebaran tahun lalu.

Penyebabnya jumlah sapi yang ada di pasaran semakin banyak. Tak sedikit peternak, yang saat ini, sedang butuh menjual sapinya untuk kebutuhan tahun ajaran baru.

Seperti halnya di Pasar Hewan Ambarawa. "Tak seperti hari pasaran biasa, kini banyak petani atau peternak yang menjual sapi langsung ke pasar hewan," ujarnya.

Akibatnya, kata Suratmin, harga sapi di pasaran saat ini anjlok, terutama untuk sapi potong hidup. Saat ini harga sapi potong hidup turun hingga Rp 7.000 per kilogram.

Jika sebelumnya harga sapi potong hidup mencapai Rp 47 ribu per kilogram kini menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Bagi para pedagang atau peternak, penurunan harga ini cukup berarti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement