Rabu 18 May 2016 19:17 WIB

Cegah DBD, Dinkes Solo Minta Warga Jaga Kebersihan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Angga Indrawan
Pengasapan cegah demam berdarah (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pengasapan cegah demam berdarah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Kesehatan Kota Surakarta meminta warga lebih peduli terhadap kebersihan lingkungannya. Ini menyusul banyaknya kasus demam berdarah yang diderita warga Solo belakangan ini.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Pemkot Surakarta, Efi Pertiwi mengatakan sejak awal tahun hingga Mei 2016, tercatat telah ada 248 kasus Demam Berdarah yang disebabkan virus Dengue dari gigitan nyamuk Aedes Aegypty.

Peningkatan kebersihan dianggap perlu dilakukan. Warga diminta tidak menjadikan pengasapan atau fogging sebagai solusi memberantas sarang nyamuk. Ini lantaran dampak pengasapan berbahaya bagi kesehatan.

“Selama ini masyarakat menganggap fogging menyelesaikan permasalahan DBD. Padahal yang penting bagaimana membersihkan lingkungan secara rutin untuk menanganinya,” tutur Efi pada Rabu (18/5).

Meski tak dapat memastikan korban meninggal akibat penyakit tersebut, namun kata dia kasus demam berdarah masih didominasi oleh anak-anak.

Misalnya saja kata dia di Kelurahan Mojosongo dan Kelurahan Kadipiro. Dua Kelurahan itu menjadi wilayah dengan warganya yang paling banyak terkena demam berdarah. Sebab kata dia, kebersihan di wilayah itu pun tak dijaga.

Untuk itu Pemkot Surakarta telah mengeluarkan surat edaran untuk setiap kelurahan agar melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.

“Jangan lupa tetap menjaga kebersihan dan memberantas penyebaran penyakit DBD,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement