Rabu 18 May 2016 11:30 WIB

Kemendes Ajak PWT Jadi Mitra Transmigrasi

Ketua Persatuan Wredatama Transmigrasi Joko Sidik Pramono, mantan Menteri Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan Siswono Yudo Husodo, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno, Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Foto: Kemendes
Ketua Persatuan Wredatama Transmigrasi Joko Sidik Pramono, mantan Menteri Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan Siswono Yudo Husodo, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno, Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengajak Persatuan Wredatama Transmigrasi (PWT) untuk menjadi mitra transmigrasi. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, Anwar Sanusi saat menghadiri Hut PWT ke-30 di Jakarta, Selasa (17/5).

Sanusi mengatakan, Kemendes PDTT sebagai pewaris urusan transmigrasi meyakini bahwa pensiunan pegawai transmigrasi memiliki kearifan dan pengalaman tinggi yang akan sangat bermanfaat bagi perjalanan program transmigrasi saat ini. Untuk itu, ia sangat membuka lebar kepada PWT untuk memberikan masukan dan berbagi pengalaman terkait transmigrasi.

“Tentunya pengalaman tersebut akan dikumpulkan dan disesuaikan dengan konteks saat ini. Apabila ada beberapa hal yang ingin disumbangkan, kami akan sangat terbuka,” ujarnya.

HUT PWT ke-30 dihadiri sejumlah tokoh seperti Mantan Menteri Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan Siswono Yudo Husodo, Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno, Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier, serta sejumlah tokoh lainnya.

Anwar Sanusi mengatakan, transmigrasi adalah program penting yang harus tetap berjalan dan dikembangkan. Menurutnya, transmigrasi adalah pelopor dari berbagai program lain seperti ketenagakerjaan, pembangunan dan pengembangan desa serta pembangunan dan pengembangan daerah tertinggal.

“Itulah mengapa di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Transmigrasi diletakkan di paling akhir. Karena desa dan daerah tertinggal mengikuti transmigrasi,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement