REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisian Daerah Jawa Barat (Jabar) menyelidiki penyebab 25 warga menjadi korban keracunan makanan yang diduga setelah menyantap hidangan acara tahlilan warga di Dusun Sindang Asih, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Senin (16/5).
"Dicek di labfor dulu makanan yang dikonsumsi serta hasil sampel muntahan korban," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus melalui telepon seluler, Selasa (17/5).
Ia mengatakan perkembangan terakhir kasus keracunan yang diketahui, Senin (16/5) sekitar pukul 16.00 WIB itu menyebabkan korban harus dirawat di rumah sakit, puskesmas dan klinik setempat. Warga yang menjadi korban keracunan itu, kata dia, diduga dari makanan nasi kotak berisi nasi, ayam, telur, bihun, tempe, dan mi, yang disajikan dalam acara tahlilan 40 hari meninggalnya warga kampung setempat.
"Setelah para korban memakan nasi kotak tersebut sekira pukul 19.00 WIB, para korban merasakan mual, muntah, berak, pusing, lemas, dada gemetar," katanya.
Kepolisian setempat, kata Yusri, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara, kemudian memeriksa korban dan juru masak serta pemilik rumah penyelenggara acara tersebut. "Keterangan juru masak bahwa ayam potong 9 kg dibeli dari daerah Bakom dan 1,5kg dari Pasar Cisitu, sedangkan bahan lain dan bumbu masak dibeli di kampung sekitar," katanya.
Korban keracunan berbagai kalangan usia yang mendapatkan penanganan medis yakni sebanyak 13 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang dengan kondisi dalam keadaan sadar. Selanjutnya korban yang dirawat di Puskesmas Cisitu sebanyak tujuh orang, sedangkan korban yang mendapat pemeriksaan di Klinik Pembina Sehat Situraja lalu dipulangkan sebanyak lima orang.
"Info terakhir korban keracunan sudah pulang kembali ke kediaman masing-masing," katanya.