Senin 16 May 2016 21:29 WIB

Semua Negara Perlu Bekerja Sama untuk Kendalikan Ekstrimisme

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Karta Raharja Ucu
Duta Besar Ingris untuk Indonesia Moazzam Malik.
Foto: Republika/ Darmawan
Duta Besar Ingris untuk Indonesia Moazzam Malik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dubes Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik mengatakan semua negara harus bekerja sama jika ingin mengendalikan ektrimisme. Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutannya di acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Senin (16/5).

Menurut Moazzam, permasalahan ekstrimisme saat ini sudah menjadi permasalahan internasional. Beberapa tahun terkahir, ekstrimisme secara bergantian merambah Timur Tengah, Eropa, Asia Tengah, Australia dan juga Indonesia.

"Salah satu masalah internasional besar yang dihadapi semua negara adalah resiko ekstrimisme. Pelajaran yang bisa dimabil selama 15 sampai 20 tahun ini adalah permasalahan internasional tidak bisa hanya diselesaikan oleh satu negara saja," ujar Moazzam di kantor pusat PP Muhammadiyah, Senin.

Maka, lanjut Moazzam negara-negara perlu mempererat komunikasi seperti yang dilakukan Inggris dengan Indonesia. Melalui nota kesepahaman yang ditandatangani Kedubes Inggris dan PP Muhammadiyah, Moazzam berharap terciptanya kemitraan umat Islam Indonesia dengan umat Islam Inggris. Agar, umat Islam Inggris bisa mengerti lebih dalam lagi tentang tren atau gaya hidup Islam Indonesia.

Moazzam memaparkan, salah satu cara mewujudkan kemitraan ini adalah dengan melakukan diskusi serta pertukaran mahasiswa Inggris dengan Indonesia. Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan upaya-upaya untuk menjaga perdamaian.

Ia menilai Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mengendalikan ekstrimisme. Selain dengan Muhammadiyah, Moazzam mengatakan pihaknya juga telah menandatangani nota kesepahaman serupa dengan Nahdlatul Ulama. Serta, terus bersinergi dan berdiskusi dengan pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama.

"Inggris siap bekerjasama dengan semua pihak yang ingin menciptakan Islam yang toleran dan damai," kata Moazzam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement