REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wisatawan penderita gangguan jantung hendaknya berhati-hati memilih kegiatan wisata. Seperti yang dialami Mariana Hartati (41 tahun), dia meninggal beberapa saat seusai menikmati atraksi wisata air di Tanjung Benoa, Bali.
I Komang Kusumaedi dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Senin (16/5) petang menjelaskan, bahwa wanita asal Bekasi, Jawa Barat, itu sekitar pukul 13.30 Wita, Senin, bermain seawalker di Basuka Dive Water Sport, Tanjung Benoa. Setelah bermain sekitar 20 menit korban minta naik ke permukaan, selanjutnya setelah di permukaan korban melepas helm dan mengatakan dadanya sesak.
"Korban minta air minum. Justru setelah diberi minum malah korban muntah dan nafasnya tersengal-sengal dan sekitar 15 menit kemudian, korban meninggal," kata Komang.
Dijelaskannya, korban meninggal di RS Surya Husada Nusa Dua. Di RS swasta itu, korban sempat mendapat penanganan beberapa menit, sampai akhirnya yang bersangkutan meninggal dunia.
Belum diketahui pasti apa penyebab tewasnya korban. Namun diduga kuat korban menderita gangguan jatung dan karena kelelahan saat bermain olahraga air di Tanjung Benoa, korban akhirnya meninggal.