Senin 16 May 2016 17:31 WIB
Munaslub Golkar

JK Tunggu Jadwal Penutupan Munaslub Golkar

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan), dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kedua kanan) saat pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), B
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan), dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kedua kanan) saat pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), B

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tengah menunggu kabar dari panitia munaslub Partai Golkar untuk menutup acara tersebut. Menurut dia, penyelenggaraan munaslub Partai Golkar dapat berlangsung lama.

"Lagi menunggu kapan mereka tutup karena itu bisa lama. Kan saya diundang untuk menutup," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (16/5).

Lebih lanjut, JK juga membantah adanya campur tangan dalam penyelenggaraan munaslub Partai Golkar. "Oh tidak bsa, saya kan di Jakarta," kata dia.

Terkait kunjungan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan di Bali, JK pun mengaku tak mengetahuinya. Kendati demikian, ia berharap agar demokrasi dapat berjalan dengan baik dalam penyelenggaraan munaslub ini.

"Tapi sekali lgi, kita ingin menjalankan demokrasi yang baik, selama tidak memaksa, mendorong atau apapun tidak ada intervensi. Kalau diskusi ya boleh-boleh saja," kata JK.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, mengaku sedih dan prihatin mencermati perkembangan di arena Munaslub Partai Golkar. Ia menilai pertarungan yang terjadi di arena munaslub sudah tidak sehat karena adanya campur tangan dari pihak luar partai.

Menurut ketua umum DPP Golkar periode 199-2004 ini, ada campur tangan pihak luar dalam menentukan siapa yang akan menjadi ketua umum Partai Golkar ke depan. Akbar mengemukakan, akan terjadi polarisasi pada dua calon ketua umum, yaitu Setya Novanto dan Ade Komaruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement