REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -- Runtuhnya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Tol Jakarta Outer Ring Road (Tol JORR) kilometer 7+200, Serpong, Tangerang Selatan Banten pada Ahad (15/5) malam, menyebabkan tersendatnya arus lalu lintas di beberapa titik. Akibatnya, para pengguna kendaraan harus tertahan di jalan selama berjam-jam.
Kemacetan parah terjadi di jalan arteri dari arah Pamulang menuju Bumi Serpong Damai (BSD), Tangsel. Jalan tersebut menjadi salah satu jalur alternatif yang digunakan para pengendara sejak penutupan Tol JORR oleh petugas kepolisian, Ahad malam. "Sudah tiga jam mobil saya tertahan di sini, Mas. Nyaris tak bergerak karena jalan tersendat," ujar salah satu pengguna jalan, Aditya (26 tahun), saat dijumpai di Pamulang, Senin (16/5).
Ambruknya JPO di Tol JORR Serpong bermula ketika sebuah truk bermuatan crane melintasi jalan bebas hambatan tersebut dari arah BSD menuju Jakarta. Saat memasuki kilometer 7+800, truk dengan nomor polisi B 9026 BEA itu melaju dengan kecepatan wajar. Akan tetapi, karena crane yang dibawa terlalu tinggi, muatan truk tersebut akhirnya menghantam JPO sehingga menyebabkan jembatan itu ambruk dan menutup jalur tol.
Berdasarkan pantauan, hingga pukul 15.00 WIB, proses evakuasi masih berlangsung. Sejumlah petugas tampak sibuk mengangkat jembatan yang roboh menggunakan alat berat. Sementara, beberapa anggota polisi mengatur lalu lintas kendaraan di jalan tol.