Senin 16 May 2016 16:10 WIB

Harga Bahan Pokok di Pasar Baru Bekasi Masih Stabil

Rep: C38/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bahan pokok. Ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Bahan pokok. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tiga pekan menjelang bulan suci Ramadhan, harga barang kebutuhan pokok di Pasar Baru Bekasi, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi masih stabil. Tidak ada kenaikan harga signifikan. Hanya gula pasir yang mulai mengalami kenaikan sebesar Rp 2000.

Kepala Pasar Baru Bekasi, Nadih, mengatakan harga-harga masih stabil. Harga beras paling murah jenis Walet masih berada di kisaran Rp 9600, sedangkan yang paling mahal Pandan Wangi Rp 12.500. Terigu berada pada kisaran Rp 9000 sampai Rp 11.000 tergantung jenis, adapun minyak goreng curah tetap di harga Rp 12.000.

"Gula putih dan gula merah sedikit mengalami kenaikan. Gula putih dari Rp 14.500 menjadi Rp 16 ribu sedangkan gula merah dari Rp 16 ribu menjadi Rp 18 ribu," kata Nadih, kepada Republika, Senin (16/5). Kenaikan paling luar biasa terjadi pada komoditas lada yang tercatat mencapai Rp 10 ribu rupiah menjadi Rp 200 ribu per kilogram.

Nadih mengatakan, harga daging ayam dan daging sapi di Pasar Baru Bekasi juga belum menunjukkan kenaikan. Harga daging ayam Rp 30 ribu, sedangkan harga daging sapi Rp 115 ribu. Harga telur ayam masih di angka Rp 19 ribu. Begitu pula dengan harga cabai, bawang merah, bawang putih, dan sayur-sayuran.

Hingga kini, ucap Nadih, pihaknya belum melakukan intervensi apapun mengingat harga-harga belum mengalami kenaikan. Lain halnya menurut salah satu pedagang kelontong, Yono (35). Ia mengatakan, kenaikan harga mulai terasa sebulan menjelang bulan suci Ramadhan. Harga-harga memang tidak mengalami kenaikan signifikan, tetapi naik secara perlahan sebesar Rp 500-Rp 1000. Kondisi itu berlangsung terus menerus hingga tiba bulan suci Ramadhan.

Yono mengatakan, komoditas bahan pokok yang menunjukkan kenaikan harga adalah minyak goreng dan gula pasir. "Minyak goreng satu kilogram dari Rp 13 ribu sekarang Rp 14 ribu. Gula pasir dari Rp 14 ribu jadi Rp 15 ribu," ujar warga Kaliabang Nangka, Bekasi Utara ini.

Ia berharap pemerintah mulai mengambil langkah-langkah supaya kenaikan harga yang berlangsung rutin ini tidak terlalu mencekik masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement