REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Tetua Adat Baduy Saidja mengatakan masyarakat Baduy yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten hingga kini aman, kondusif dan terbebas dari narkoba.
"Masyarakat Baduy cinta damai tanpa kekerasan maupun kriminal," kata Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Sabtu (14/5).
Selama ini, masyarakat Baduy yang berpenduduk 11.345 jiwa dengan 3.465 kartu keluarga (KK), rukun tetangga sebanyak 65 orang, rukun warga 13 orang dan lembaga adat 96 orang cukup kondusif. Selain itu juga belum pernah terjadi peredaran narkoba maupun kekerasan seksual terhadap anak-anak.
Bahkan, hingga kini belum ada warga Baduy yang terlibat hukum, seperti penganiayaan maupun pencurian. Masyarakat Baduy sejak dulu hingga kini cukup damai tanpa kekerasan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu juga mencintai Tanah Air dengan menjalin kerja sama bersama aparat pemerintah daerah. Di antaranya memperat silaturahim dengan menggelar perayaan tradisi "Seba" yang dilaksanakan setiap tahun.
Perayaan tradisi seba itu dilaksanakan setelah menjalankan ritual Kawalu dengan puasa selama tiga bulan. Selama ritual kawalu para pengunjung dilarang memasuki kawasan Baduy Dalam yang berada di Kampung Cibeo, Cikawartana dan Cikeusik.
Pada perayaan tradisi seba itu menyerahkan hasil bumi, seperti beras huma, pisang, gula aren, petai, ketan, dan lainnya. "Penyerahan hasil bumi merupakan bentuk wujud syukur atas penghasilan bumi selama setahun," katanya.