Sabtu 14 May 2016 17:54 WIB

Pertanian Baduy akan Jadi Agrowisata

Red: Nur Aini
Warga Suku Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Foto: Republika/Andina
Warga Suku Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK -- Dinas Pertanian Kabupaten Lebak akan mengembangkan komoditas pertanian Baduy menjadi agrowisata. Nantinya, pengunjung yang mendatangi kawasan Baduy dapat menikmati produk pertanian itu.

"Kami optimistis kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara akan tertarik untuk mendatangi kawasan Baduy dengan melimpahnya produk pertanian itu," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Sabtu (14/5).

Kehidupan masyarakat Baduy ditentukan dari hasil bercocok tanam pada pertanian ladang, seperti padi huma, durian, pisang, petai, dan lainnya. Hasil produk pertanian itu menjadikan andalan ekonomi masyarakat Baduy guna mendukung kesejahteraan.

Pemerintah daerah memfokuskan program produk pertanian Baduy ke depan menjadi agrowisata sehingga dapat mendongkrak kunjungan dari wisatawan domestik maupun mancanegara. Para pengunjung setelah mendatangi kawasan Baduy ditargetkan kembali ke daerah asalnya dengan membawa oleh-oleh hasil produk pertanian. "Kami yakin agrowisata itu akan menguntungkan masyarakat Baduy," katanya.

Ia mengatakan produk pertanian yang akan dikembangkan antara lain pisang, durian, dukuh, pepaya california, talas, salak, rambutan, manggis, jagung, dan sayur-sayuran. Selain itu juga pengembangan produk kerajinan Baduy adalah kain tenun, lomar, batik Baduy, tas koja, gula aren dan souvenir.

Kelebihan pertanian Baduy itu organik tanpa menggunakan pupuk kimia sehingga hasil produknya cukup bagus.

Para petani Baduy sejak dulu hingga kini menggunakan pupuk dari pembakaran sampah sehingga tingkat kesuburan tanah cukup bagus. Namun, pihaknya akan membina para petani Baduy agar meningkatkan kualitas produk komoditi pertanian. Tujuan agrowisata itu tentu harus didukung hasil produk pertanian yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisata.

Sejauh ini, kata dia, hasil komoditas produk pertanian Baduy cukup terkenal durian karena memiliki kualitas bagus. Keunggulan durian Baduy biji dan kulit tipis namun buahnya tebal, beraroma, dan manis.

Apabila, musim panen dipastikan durian Baduy membanjiri Pasar Rangkasbitung dan dipasok ke Jakarta.

"Saya kira jika durian panen dipastikan tingkat pendapatan ekonomi petani Baduy meningkat," katanya.

Kelompok Tani Sekarwangi Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Endi Sudirman mengatakan pihaknya kini mengembangkan durian yang ditanam di lahan seluas tujuh hektare merupakan produk lokal dan sudah memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Banten.

Pengembangan agrowisata tanaman durian tersebut berjenis otong, hepi dan matahari karena sangat cocok ditanam di Kecamatan Leuwidamar. "Durian-durian itu memiliki keunggulan tersendiri, baik rasa maupun aromanya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement