REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng PT Kereta Api Indonesia untuk bekerja sama dalam mengampanyekan sikap anti dan perlawanan terhadap perilaku korupsi lewat acara bertajuk "Ngamen Bareng Antikorupsi" di Stasiun Gambir, Jakarta.
"Kami bekerja sama dengan KAI karena masyarakat yang menggunakan moda transportasi ini sangat banyak jumlahnya sehingga bisa efektif dalam menyosialisasikan sikap anti dan perlawanan atas tindakan korupsi," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Gedung Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat.
Kerja sama tersebut dibutuhkan karena pemberantasan korupsi secara maksimal tidak mungkin dapat dilakukan oleh pihaknya saja. Butuh keterlibatan semua pihak dalam melakukannya.
"Kami tidak bisa memberantas KKN sendiri, karena orang-orang yang berada di belakang lembaga antikorupsi ini sangat terbatas. Dalam KPK, pemimpin hanya 100, pegawai sekitar 1.000 saja," ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Saut, pihak PT KAI akan memberikan sedikit ruang di gerbong unit keretanya yang nantinya akan diletakkan buku atau majalah tentang tindakan korupsi. Serta ada juga tayangan film pendek yang menjelaskan seperti apa perilaku korupsi dan apa ancaman hukumannya.
Kepala Daerah Operasional (Daops) I Jakarta PT KAI, John Robertho, mengharapkan dengan adanya kerja sama ini tindakan koruptif di Indonesia bisa ditekan.
"Kita dukung penuh kegiatan ini dan sangat senang ruangan gerbong dan fasilitas hiburan digunakan penyebarluasan informasi mengenai korupsi semoga dengan kereta api, sikap antikorupsi semakin terbentuk," kata John.
Acara bertajuk "Ngamen Bareng Antikorupsi" itu sendiri diselenggarakan di Pintu Masuk Selatan Stasiun Gambir dan turut diramaikan kelompok musik Pancaran Sinar Petromaks (PSP).
Rencananya PT KAI juga akan menggelar acara serupa di Stasiun Kota dan Bogor berturut-turut dalam periode dua pekan ke depan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
