REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemudik yang melintasi jalur darat dengan menggunakan angkutan umum diperkirakan turun 2,7 persen menjadi 4,57 juta pada Lebaran 2016 dari realisasi 4,7 juta pada Lebaran 2015.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto Iskandar dalam Sosisalisasi Pemudik Sepeda Motor dengan Menggunakan Bus mengatakan tren tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang menambah jumlah kelas menengah yang lebih memilih moda lain, seperti kereta api dan pesawat terbang.
"Berarti, kalau seperti ini, perekonomian sebagian besar masyarakat Indonesia meningkat karena beralih ke moda yang lebih cepat, meskipun biayanya lebih mahal," katanya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, jumlah penumpang di seluruh moda transportasi rata-rata diperkirakan naik, hanya jalur darat yang mengalami penurunan untuk Lebaran tahun ini.
Untuk penumpang penyeberangan diprediksi naik 3,54 persen menjadi 3,7 juta penumpang pada Lebaran 2016 dibandingkan 3,5 juta penumpang pada Lebaran 2015. Moda kereta api juga diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 4,63 persen menjadi 4,1 juta penumpang pada tahun ini dari 3,9 juta dari Lebaran tahun lalu.
Selanjutnya, untuk moda laut juga mengalami kenaikan 2,9 persen menjadi 910.191 penumpang pada Lebaran tahun ini dari 883.681 penumpang pada Lebaran tahun lalu. Adapun, moda transportasi udara diprediksi mengalami kenaikan tertinggi dibandingkan seluruh moda, yakni mencapai 7,62 persen menjadi 4,6 juta penumpang pada Lebaran tahun ini dari 4,3 juta penumpang dari Lebaran tahun lalu.
Direktur Angkutan dan Multimoda Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Cucu Mulyana menilai penurunan penumpang pada angkutam umum jalan karena banyaknya pilihan moda yang saat ini menyediakan pelayanan yang memadai.
"Jadi saat ini tersebar, seperti ke kereta dan pesawat," katanya.
Cucu menambahkan tahun ini tidak disediakan mudik gratis untuk angkutan laut karena dinilai peminatnya semakin turun. "Jalur laut ini cenderung kurang diminati, meskipun menampung banyak, tetapi waktu tempuh lebih lama dan biayanya lebih mahal," katanya.