Jumat 13 May 2016 17:16 WIB

Bandara Ngurah Rai Dipenuhi Spanduk Golkar

Calon Ketua Umum Partai Golkar nomor urut 2 Setya Novanto (kiri) berbicang dengan calon Ketua Umum nomor urut 7 Indra Bambang Utoyo (kanan) saat pembukaan kampanye zona III di Nusa Dua, Bali, Kamis (12/5).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Calon Ketua Umum Partai Golkar nomor urut 2 Setya Novanto (kiri) berbicang dengan calon Ketua Umum nomor urut 7 Indra Bambang Utoyo (kanan) saat pembukaan kampanye zona III di Nusa Dua, Bali, Kamis (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menjelang pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) DPP Partai Golongan Karya (Golkar), spanduk dan reklame sejumlah calon ketua umum terlihat memenuhi sepanjang akses pintu keluar bandar udara internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali.

Berdasarkan pantauan di Denpasar, Bali, Jumat sore (13/5), terlihat sejumlah atribut kampanye baik bendera, reklame maupun spanduk beberapa calon ketua umum seperti Setya Novanto, Ade Komarudin, Mahyudin, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso hingga Syahrul Yasin Limpo.

Selain reklame yang memampang foto calon ketua umum Partai Golkar beserta jargonnya, juga terdapat reklame berukuran kurang lebih 5x3 meter yang memajang foto Presiden RI Joko Widodo, serta sejumlah spanduk yang menyatakan dukungan terhadap pelaksanaan Munaslub dari para kader daerah.

Selain itu, pada kesempatan yang sama Bandara I Gusti Ngurah Rai juga sudah dipadati dengan kedatangan para kader dan anggota Partai Golkar yang akan mengikuti Munaslub pada tanggal 14-16 Mei 2016 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

Saat ini, panitia Munaslub Golkar telah mengesahkan delapan bakal caketum Golkar sesuai nomor urut, yakni Ade Komarudin (nomor 1), Setya Novanto (nomor 2), Airlangga Hartarto (nomor 3), Mahyudin mendapat (nomor 4), Priyo Budi Santoso (nomor 5), Aziz Syamsuddin (nomor 6), Indra Bambang Utoyo (nomor 7), dan Syahrul Yasin Limpo (nomor 8).

Dari total delapan calon ketua umum yang telah diverifikasi, dua di antaranya menolak untuk membayar iuran Rp 1 miliar, yaitu Indra Bambang Utoyo dan Syahrul Yasin Limpo. Keduanya lolos menjadi bakal calon ketua umum DPP Partai Golkar meski tidak membayar iuran Rp 1 miliar kepada panitia Musyawarah Nasional Golkar.

 

Baca: Mahyudin Percaya Politik Uang Hanya akan Jatuhkan Golkar

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement