Kamis 12 May 2016 23:35 WIB

Lulusan Perguruan Tinggi Harus Berdaya Saing

Sarjana. Ilustrasi
Foto: ssu-usa.org
Sarjana. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lulusan perguruan tinggi di Indonesia harus memiliki daya saing yang tinggi dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN, kata Direktur Pembinaan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Totok Prasetyo.

"Lulusan perguruan tinggi sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menghadapi masa relatif berat apabila tidak mempunyai keterampilan dan kompetensi dalam menghadapi dunia kerja," katanya di Institut Sains dan Teknologi (IST) Akprind Yogyakarta, Kamis (12/5).

Saat menyampaikan pidato ilmiah Dies Natalis Ke-44 IST Akprind, Totok mengatakan dalam MEA, lulusan perguruan tinggi merupakan pilar utama atau garda terdepan dalam bidang sumberdaya manusia (SDM).

"Tantangan utama Indonesia dalam MEA adalah SDM yang tahu dan mampu menghadapinya. Lulusan perguruan tinggi di Indonesia bakal bersaing dengan SDM dari semua negara di tingkat ASEAN," katanya.

Menurut dia, tantangan dunia pendidikan dalam MEA antara lain menjamurnya lembaga pendidikan asing, standar dan orientasi pendidikan yang makin pro pasar, dan pasar tenaga kerja yang dibanjiri tenaga kerja asing.

Untuk itu, MEA harus disambut dunia pendidikan secara cepat agar SDM Indonesia siap menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan negara-negara lain. Artinya, Indonesia saat ini telah memasuki babak baru dalam persaingan global.

"Dalam jangka waktu yang singkat ini, sudah sepantasnya Indonesia lebih dari siap dalam menghadapi MEA," kata Totok.

Rektor IST Akprind Yogyakarta Sudarsono mengatakan dalam MEA, perguruan tinggi sebagai suatu tempat mendidik generasi muda harus mampu membentuk karakter dan kepribadian mereka.

"Pemuda harus dididik dan diarahkan untuk dapat menguasai sains dan teknologi sehingga dapat bersaing secara global. IST Akprind selalu berusaha memberikan pendidikan yang mengedepankan penguasaan pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan bangsa dan negara," katanya.

Menurut dia, penguasaan sains dan teknologi akan dapat membentuk karakter generasi muda yang cerdas dan mampu menghadapi tantangan era globalisasi di mana teknologi berkembang pesat di tengah masyarakat.

"Penciptaan lingkungan belajar yang kondusif dan pembelajaran yang baik akan menciptakan inovasi teknologi dan berbagai program kreativitas mahasiswa. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu dikedepankan demi menciptakan lulusan yang andal dan dapat bersaing secara nasional maupun internasional," kata Sudarsono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement