Kamis 12 May 2016 21:53 WIB

'Ruang Aman untuk Anak Semakin Terbatas'

Ilustrasi
Foto: foto : MgROL_45
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat Netty Heryawan mengingatkan para orang tua untuk meningkatkan pengawasan dan perhatiannya terhadap tumbuh kembang anak agar terhindar dari tindak kejahatan baik sebagai pelaku maupun sebagai korban.

"Saat ini ruang aman untuk anak semakin terbatas, banyak kasus kekerasan dan kejahatan menimpa anak-anak kita," kata Netty saat meresmikan Rumah Aman Nyaman dan Gerbang Cinta di Kota Bogor, Kamis (12/5).

Ia mengatakan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak cenderung meningkat setiap tahunnya. Sejak tahun 2013 jumlah kasus mencapai 272 ribu lebih. Jumlah tersebut meningkat di tahun 2014 menjadi 293 kasus, dan di 2015 naik lagi menjadi 321 kasus. "Sekarang pelaku kekerasan hampir 63 persen adalah anggota keluarga," katanya.

Menurutnya, kondisi saat ini semakin memprihatikan. Keluarga sebagai institusi terkecil dalam rumah tangga harusnya menjadi benteng bagi anak-anaknya dari berbagai bentuk kejahatan dan salah asuh karena pengaruh moderenisasi. "Tetapi justru sekarang keluar tonggak utama perlindungan keluarga," katanya.

Ia mengatakan, saat ini terjadi fenomena pengalihan pengasuhan terhadap anak sudah marak terjadi. Sadar atau tidak sadar orang tua dengan mudahnya menitipkan anak-anaknya pada media penitipan atau pihak lain.

"Harusnya pengalihan asuhan ini harus dibarengi dengan pengawasan dan regulasi. Pengambaian ini mengakibatkan terjadinya pengalihan pengasuhan terhadap anak," katanya.

Menurut Netty, saat ini ada tiga tipe orang tua dalam mengasuh anaknya. Pertama, tipe orang tau yang mau belajar. Kedua, orang tua yang hanya taunya membayar, yang mengukur kesuksesan dengan materi dan tipe ketiga yakni orang tua nyasar yang tidak tahu cara mengasuh dan merawat anak dan keluarga.

"Biasanya tipe ketiga produk dari perwakinan dini dan perkawinan yang belum pada waktunya," kata Netty.

Netty mengajak masyarakat dan para orang tua untuk menjadi benteng bagi anak-anaknya agar terhindar dari berbagai tindak kejahatan terutama kejahatan seksual. "Mari sama-sama kita berikan perlindungan kepada setiap anak kita. Tanamkan kepedulian para warga untuk peduli terhadap anak-anaknya," katanya.

Menurut pejuang anti pornografi Elli Risma saat ini generasi emas Indonesia menghadapi serangan, akibat banyaknya kepentingan yang terjadi sehingga masyarakat banyak yang abai dengan tanggungjawabnya sebagai pelindung anaknya.

"Kita harus bersama-sama melawan rasa abai, mari sama-sama kita besarkan generasi platinum kita. Selama seorang anak diberikan telepon pintar, gawai dan sejenisnya. Maka anak tersebut akan mudah terpapar pornografi dan secara tidak sengaja kita telah mengabaikan mereka yang rusak karena kecanduan gawai," katanya.

Usai menghadiri kegiatan di Kota Bogor, Netty Heriawan menyempatkan diri mendatangi orang tua balita Laela Nurhidayah (2,2) yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan di Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Kedatangannya untuk memberikan dukungan moril serta mendapatkan informasi lengkap terkait kasus tersebut. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement