Kamis 12 May 2016 20:32 WIB

Pelayaran Tanjungpinang-Tambelahan Terputus

Kapal Motor (KM) Lambelu milik PT Pelni
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Kapal Motor (KM) Lambelu milik PT Pelni

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Pelayaran kapal Pelni dari Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau menuju Pulau Tambelan, Kabupaten Bintan sejak dua bulan lalu terputus. Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Tambelan (KKT) Kota Tanjungpinang Robby Patria, di Tanjungpinang, Kamis (12/5) mengatakan warga Kecamatan Tambelan banyak yang tinggal di Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, begitu juga sebaliknya.

"Akibat tidak ada kapal yang berlayar dari dan menuju Tambelan, lama kelamaan warga setempat terisolir," ujarnya.

Dia mengemukakan kondisi itu akan semakin buruk menjelang puasa dan Idul Fitri. Ribuan warga kelahiran Tambelan yang tinggal di Pulau Bintan (Kabupaten Bintan dan Tanjungpinang), termasuk daerah lainnya tidak dapat pulang kampung.

Padahal tidak lama lagi akan ada agenda besar mudik Lebaran 2016. Ribuan warga Tambelan akan pulang kampung bertepatan acara halal bihalal warga Tambelan se-Indonesia, 10 Juli 2016.

"Warga Tambelan sangat terisolasi dengan terputusnya jalur transportasi ke Tambelan dari Tanjungpinang. Oleh karena itu kami minta Pemprov Kepri maupun Pemerintah Kabupaten Bintan untuk bertanggung jawab mencarikan jalan keluar terkait masalah transportasi," ucapnya.

Menurut dia, Pelni sebagai pihak yang pengelola Kapal Sabuk Nusantara menginformasikan kapal tersebut sedang rusak. Tetapi sampai sekarang kapal tidak selesai diperbaiki. Pelni dinilai terlalu lama membiarkan masalah transportasi yang merupakan sarana vital warga Pulau Tujuh untuk berhubungan dengan dunia luar menjadi terputus.

"Pemerintah harus serius mencarikan jalan keluar masalah kapal ini. Karena barang sembako, lalu lintas orang ke Tambelan menjadi sulit," katanya.

Selain angkutan orang, dia mengatakan kapal tersebut berperan dalam mengangkut barang, terutama sembako. Saat ini, pasokan sembako di wilayah itu semakin menipis.

Jika pemerintah tidak segera menyediakan sarana penghubung kapal laut ke Tambelan, dikhawatirkan harga sembako melambung dan langka. "Apalagi menjelang Ramadhan di mana kebutuhan sembako lebih meningkat. Kepri yang katanya sudah maju, tetapi masalah transportasi masih bermasalah ini daerah seperti Tambelan yang masih terisolir," ujarnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement