REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Arif Munandar mengatakan bahwa aktivitas Gunung Kerinci di provinsi itu menurun sejak seminggu lalu. Dikonfirmasi, Kamis (12/5), Arif mengatakan semburan asap dari gunung tertinggi di Sumatra itu masih terjadi namun tidak sebanyak sebelumnya.
"Biasanya dalam semburan asap dari gunung mencapai 100-150 kali per hari. Namun sejak satu minggu lalu semburan asap putih tebal berkurang atau hanya 40-60 kali per hari," kata Arif.
Meski aktivitas gunung api tertinggi di Indonesia itu menurun, Arif mengimbau warga sekitaran tetap waspada. Sebab gunung yang juga menjadi objek wisata andalan Jambi itu memang sudah aktif.
Arif mengatakan hingga saat ini belum ada penurunan status pasca menurunnya aktivitas gunung, atau masih berstatus waspada level II karena masih menyemburkan asap tebal putih dengan ketinggian 200-800 meter. "Kita terus berkoordinasi dengan Badan Geologi Pengawas Gunung Kerinci untuk selalu menginformasikan kepada masyarakat agar waspada dan mengantisipasi," katanya.
Arif juga mengatakan bahwa pihaknya sudah membuat beberapa kegiatan penanggulangan bencana gunung, seperti membentuk desa tangguh bencana dengan membuat peraturan desa tentang bencana. "Selain itu kita juga sudah membuat jalan evakuasi dan titik-titik kumpul jika sewaktu-waktu gunung meletus, serta menyiapkan mobilisasi apapun bentuknya yang bisa digunakan untuk evakuasi warga sekitar," katanya menambahkan.
Arif juga menyebut aktivitas warga di sekitar kaki gunung berlangsung seperti biasa, tidak ada tampak keresahan warga dengan aktifnya gunung api tersebut.