Kamis 12 May 2016 13:36 WIB

Masyarakat Masih Asing dengan Penyakit Thalassemia

Thalassemia
Foto: belmarrahealth.com
Thalassemia

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Masyarakat awam dinilai masih banyak yang belum mengenal dan memahami penyakit Thalassemia, untuk itu perlu terus dilakukan sosialisasi sehingga gejala maupun penyebab penyakit itu dapat lebih dipahami.

Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution di Medan, Kamis (12/5) mengatakan, meski bukan penyakit yang baru dikenal di dunia medis, namun masyarakat pada umumnya belum mengenal dan memahami istilah penyakit Thalassaemia.

"Padahal penyakit tersebut merupakan salah satu penyakit yang efeknya cukup menakutkan dan membutuhkan penanganan intensif dan serius serta mengeluarkan biaya yang tidak sedikit," katanya saat membuka seminar dan workshop Thalassaemia bagi tenaga medis.

Menyikapi itu, kata dia, seharusnya semua pihak terutama kalangan medis terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait jenis penyakit tersebut, baik tentang penanganan, pencegahan dan pengobatannya.

Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika dan menyebabkan protein yang ada di dalam sel darah merah, atau disebut dengan hemoglobin, tidak berfungsi secara normal.

Zat besi yang diperoleh tubuh dari makanan digunakan oleh sumsum tulang untuk menghasilkan hemoglobin. Hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah berfungsi mengantarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh anggota tubuh.

Penderita thalassemia memiliki kadar hemoglobin yang berfungsi dengan baik lebih rendah, untuk itu, tingkat oksigen dalam tubuh penderita thalassemia lebih rendah.

Lebih lanjut Akhyar mengtaakan, pihaknya berharap seminar dan workshop tersebut dapat menjadi wadah saling bertukar informasi ilmu pengetahuan, pengalaman serta berbagai dimensi berfikir dalam upaya mencegah dan menangani Thalassemia.

Karena mencegah, lebih baik dari pada mengobati, juga seminar itu nantinya jadi petunjuk bagi semua kalangan medis untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat luas, bermanfaat bagi pembangunan kesehatan khususnya di Kota Medan.

"Kegiatan ini sangat bermanfat bagi perkembangan ilmu kesehatan karena Thalassaemia merupakan penyakit genetika yang perlu penanganan serius. Dengan seminar ini menjadi wadah berbagi ilmu dan pengalaman para tenaga medis, agar nantinya Kota Medan menjadi pusat pelayanan kesehatan di Indonesia," katanya.

Ketua panitia seminar, dr Rahayu Saat, mengatakan, acara tersebut diikuti 150 orang dokter dari rumah sakit dan puskesmas di Kota Medan. Tujuannya untuk memberikan pencerahan kepada dokter rumah sakit dan puskesmas yang merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan pada masyarakat.

"Kita harapkan mereka lebih mengenal apa dan bagaimana mendiagnosa serta menangani penderita Thalassaemia. Juga mencegah terhadap lahirnya anak-anak penderita Thalasaemia dengan jalan melaksanakan screening," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement