Kamis 12 May 2016 02:32 WIB

Anggaran Belanja Perjalanan Dinas Naik Tahun Ini

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Karta Raharja Ucu
anggaran belanja (ilustrasi)
Foto: Republika.co.id
anggaran belanja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Volume anggaran belanja barang dan jasa meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan anggaran belanja untuk perjalanan dinas pada 2016 dibandingkan 2015 meningkat sekitar 28 persen atau sekitar Rp 25 miliar.

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset DIY Bambang Wisnu Handoyo pada saat  Penutupan Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah) DIY, di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Selasa (10/5).

Dia mengungkapkan anggaran belanja perjalanan dinas pada 2015 sekitar Rp 87 miliar sedangkan 2016 menjadi sekitar Rp 113 miliar. Lima lembaga pengguna anggaran perjalanan dinas tertinggi adalah Sekretariat DPRD DIY, Sekretaris Daerah DIY,  Bappeda DIY, Dinas Pendidikan DIY dan Dina Kebudayaan DIY.

Selanjutnya anggaran belanja lainnya yang meninglat adalah honorarium lembur gaji pegawai BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) yakni di 2015 sekitar Rp 139 miliar menjadi sekitar Rp 154 miliar pada 2016 atau naik sekitar 10 persen dan pengguna tertinggi adalah DPPKA DIY.

‘’Kenaikan belanja tidak memberi kontribusi apa-apa. Itu potret riilnya dari Menteri Keuangan seperti itu. Kenaikan

BWH, panggilan akrab Bambang Wisnu Handoyo berkata, kenaikan anggaran belanja. "APBD DIY ini tolok ukur kebahagiaan APBD tolok kebahagiaan PNS karena setiap minggu piknik dan belanja," kata BWH sambil tersenyum.

Menurut dia, pertumbuhan pendapatan asli daerah (PAD) DIY pada 2012 sampai 2016 terjadi penurunan lumayan. Bahkan pertumbuhan PAD 2016 negatif dan hal ini  perlu diwaspadai.

Menanggapi tingginya anggaran untuk belanja, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan akan melakukan pemangkasan. "Saya akan mengeluarkan SK (Surat Keputusan) Gubernur untuk melakukan pemangkasan . Perlu pembahasan kembali untuk menurunkan beban itu kalau tidak produktif,’’kata dia usai Penutupan Musrembang," ucap Sri Sultan, Selasa sore.

Dikatakan BWH kalau akan dilakukan pemangkasan untuk perencanaan APBD 2017, harus dikembalikan pada output. "Anggaran belanja  tinggi boleh, tetapi harus yang memberi dampak dan manfaat yang tinggi," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement