Rabu 11 May 2016 16:42 WIB

Perampok Truk Minyak CPO Bersenpi Diringkus Kodim Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Esthi Maharani
Pekerja melakukan bongkar muat minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (19/9).(Republika/Prayogi)
Foto: Prayogi/Republika
Pekerja melakukan bongkar muat minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (19/9).(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak kiga dari tujuh perampok truk pengangkut crude palm oil (CPO) diringkus anggota Kodim 0201/BS Medan. Komplotan ini kerap beraksi menggunakan senjata api untuk menggertak korbannya.

Dandim 0201/BS Medan Kolonel Inf Maulana Ridwan menyebutkan, ketiga pelaku, yakni Peri Namsia Sinaga (38), Rori Prasurya Ilham (24) dan Njore Sembiring (50). Mereka diringkus di Jl Pasar I Gang Baru, Asam Kumbang, Medan.

"Tiga pelaku ditangkap dini hari tadi pukul 00.30 WIB setelah merampok dua truk tangki minyak CPO dengan menggunakan senpi pada Selasa kemarin," kata Maulana di Makodim Medan, Rabu (11/5).

Maulana menjelaskan, penangkapan ini berawal dari laporan mengenai perampokan terhadap dua truk tangki minyak CPO masing-masing berkapasitas 36.820 liter. Perampokan ini terjadi di kawasan Dolok Masihul, Galang, Deli Serdang, Selasa (10/5) kemarin.

Mendapatkan laporan tersebut, Unit Intel Kodim Medan langsung melakukan penyelidikan dan didapat informasi bahwa truk tersebut dibawa menuju Medan. Truk itu, lanjut Maulana, diketahui sedang dalam perjalanan menuju sebuah gudang penampungan minyak CPO di Jl Pasar I Gang Baru, Asam Kumbang, Medan.

"Gudang tersebut milik Heri. Saat diciduk, ketiga pelaku sedang memindahkan minyak CPO dari truk tangki ke mobil tangki kecil," kata Maulana.

Maulana mengatakan, dari tersangka, petugas menyita barang bukti berupa pistol rakitan merek Pietro Bareta model USA dan dua butir amunisi. Dari keterangan Peri, senjata tersebut merupakan milik Iwan, yang merupakan penadah. Ia kabur dari gudang tersebut saat penggerebekan dilakukan.

"Senjata itu pasti akan digunakan untuk menakut-nakuti korban seolah akan diletuskan," kata Maulana.

Selain senpi, petugas juga telah mengamankan dua truk yang dirampok,  satu berkas DO dan faktur penjualan. Saat ini, Maulana mengatakan, dengan dibantu pihak kepolisian, Kodim Medan masih mengejar Heri, Iwan dan pelaku lain yang diduga menyandera sopir truk tangki tersebut.

"Sopir truk belum diketahui dimana. Dia disekap dan infonya dibawa ke Sembahe (Deli Serdang)," kata Maulana.

Dari keterangan sementara kepada petugas, Maulana mengatakan, para tersangka mengaku sudah melakukan aksinya sebanyak tiga kali. Sebagai buruh bongkar, tersangka Rori dan Njore mengaku diupah Rp500 ribu sekali bongkar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement