REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta api sudah menjadi moda transportasi favorit masyarakat urban. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan, ada empat keunggulan mengapa si 'Kuda Besi' ini begitu diminati masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya.
"Keunggulan kereta api, pertama, dari aspek daya angkut. 1 perjalanan kereta api sama dengan menggunakan 31 bus. 1 perjalanan kereta api batubara setara dengan 300 truk 10 ton," ujarnya dalam acara bertajuk Progres Pembangunan Perkeretaapian di Indonesia di Hotel Peninsula, Slipi, Jakarta, Selasa (10/5).
Kedua, dari segi pembiayaan, di mana dengan jangka waktu perawatan yang lebih panjang, pemanfaatan infrastruktur kereta api dinilai lebih efisien dari segi biaya. "Memang membangunnya mahal, tapi untuk jangka panjang saya kira lebih efisien," ungkapnya.
Aspek ketiga, penggunaan energi, di mana konsumsi energi moda transportasi kereta api relatif lebih rendah dan minim emisi gas buang CO2 dibandingkan dengan moda lain.
Yang terakhir ialah kebutuhan lahan. Hermanto mengatakan, kapasitas angkut kereta api dengan lahan jalan rel 1.067 mm ditambah ruang bebas ke kiri dan kanan rel, maka kebutuhan akan ruang bebas masih lebih kecil dibandingkan jalan bebas hambatan (jalan tol).
Menurutnya, kereta api mampu menjawab tantangan kebutuhan akan transportasi massal pada masa depan, di mana terus berkembangnya wilayah atau kawasan, pertumbuhan penduduk, harga BBM, kerusakan infrastruktur jalan yang masih cukup tinggi, kepadatan kendaraan yang terus meningkat, serta perlunya integrasi antar moda transportasi.