REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata beretribusi dan nonretribusi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai 23.699 orang pada libur panjang Kamis (6/5) hingga Ahad (8/5).
Bendahara Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kulon Progo Ruri Atmini Retno di Kulon Progo, Selasa, mengatakan jumlah wisatawan yang berkunjung di enam objek wisata beretribusi sebanyak 13.343 orang dan objek wisata yang dikelola masyarakat sebanyak 10.000 orang
"Kami mentargetkan jumlah pengunjung 20.000 orang saat libur panjang kemarin, dan terealiasi 23.699 orang. Dari total kunjungan wisatawan menyumbang pendapatan asli daerah sebesar Rp87,75 juta," kata Ruri.
Ia mengatakan jumlah pengunjung di enam objek wisata yang tarik retribusi yakni Pantai Glagah 8.321 orang, Pantai Trisik 356 orang, Waduk Sermo 3.004 orang, Pantai Congot 1.386 orang, dan Gua Kiskendo sebanyak 632 orang masih ada data yang belum masuk dari Puncak Suroloyo.
Objek wisata nonretribusi yang dikelola masyarakat dengan jumlah pengunjung terbanyak yakni Kalibiru yang mencapai 10.000 pengunjung. Data dari Kebun Teh Nglinggo, Tritis, dan objek wisata lain di kawasan Bukit Menoreh belum masuk.
Ruri mengatakan objek wisata yang mengalami penurunan pengunjung yakni Pantai Trisik. Beberapa tahun terakhir, Pantai Trisik sepi pengunjung karena tidak tertata dengan baik dan bau kotoran ternak. Sedangkan objek wisata yang mengalami kenaikan jumlah pengunjung adalah Pantai Congot yang terdongkrak wisata mangrove dan Waduk Sermo yang terdongkrak Kalibiru.
"Sebenarnya, kunjungan wisatawan ke objek wisata di Kulon Progo mengalami kenaikan, tapi terpecah di objek wisata yang baru yang belum menyumbang retribusi," katanya.
Kasi Objek dan Sarana-Prasarana Disparpora Kulon Progo Kuat Tri Utama mengatakan objek wisata yang penuh petualangan di Kulon Progo banyak diserbu pengunjung beberapa tahun terakhir. Pengunjungnya mayoritas anak muda yang suka berpetualangan dan pothografi. Kemudian objek wisata yang biasa-biasa saja seperti pantai, jumlah pengunjungnya standar.
"Saat ini muncul tren wisatawan mencari tempat-tempat wisata yang menantang dan memiliki karakteristik ini," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
