Selasa 10 May 2016 23:35 WIB

Murid Harus Jadi Pusat Pembelajaran

Guru - ilustrasi
Guru - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pola pendidikan di Indonesia harus diubah dengan menempatkan murid bukan lagi sebagai objek melainkan pusat dari sistem pembelajaran di sekolah, kata pakar pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Wuryadi.

"Sekarang guru seolah masih menjadi satu-satunya sumber ilmu, sementara murid tidak lain adalah objek yang wajib menyerap ilmu," kata Wuryadi di Yogyakarta, Selasa (10/5).

Menurut ketua Dewan Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu, yang dimaksud menjadikan murid sebagai pusat proses belajar di sekolah yakni dengan memberikan kesempatan mereka melakukan eksplorasi secara mandiri dengan guru sebagai pembimbing.

Menurut Wuryadi, model pendidikan tersebut sesuai dengan sistem among yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantoro. Dalam konsep itu guru merupakan pamong sebagai pendorong dan pemberi semangat bagi muridnya.

"Dengan konsep itu guru sebagai pamong hanya mengikuti dari belakang memberi petunjuk. Bukan berdiri di muka kelas sebagai satu-satunya sumber ilmu," tuturnya.

Tanpa melakukan perubahan model pendidikan itu, menurut Wuryadi, konsekuensinya generasi muda di Indonesia tidak akan memiliki daya inisiatif, daya kritis, kreasi, serta keberanian mengungkapkan pendapat di muka umum.

"Karena mereka selama bertahun-tahun hanya dilatih menerima, sehingga mental kritis dan mengungkapkan pendapat tidak punya," ujarnya.

Wuryadi menilai, kurikulum 2013 sebenarnya sudah hampir mendekati konsep murid sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Hanya saja, banyak aspek yang masih perlu disempurnakan seperti belum adanya ruang bagi guru atau murid untuk berkreasi sesuai keragaman daerah masing-masing. "Hampir mendekati namun, kurikulum 2013 masih terkesan sentralistik," ucapnya, menegaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement