Selasa 10 May 2016 21:06 WIB

Jembatan Tallo II Mulai Dioperasikan Saat Arus Mudik

 Arus Mudik Lebaran (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Arus Mudik Lebaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Jembatan Tallo II yang terletak di Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) yang menghubungkan Jalan A.P Petta Rani dan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dijadwalkan mulai beroperasi pada Juni 2016 mendatang.

Pemanfaatannya dapat dinikmati masyarakat pada arus mudik Idul Fitri tahun ini. Beroperasinya jembatan tol ini diyakini mampu mengurai kemacetan dari arah pelabuhan Soekarno-Hatta dan A.P Petta Rani ke bandara internasional Sultan Hasanuddin dan sebaliknya.

Nantinya, Jembatan Tallo II sepanjang 200 meter dengan lebar 18,4 meter akan dilewati kendaraan dari arah A. P. Petta Rani atau pelabuhan Soekarno-Hatta  menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Sementara Jembatan Tallo I akan dilalui kendaraan dari arah yang berlawanan.

"Keduanya dibuat satu arah," ujar Direktur Utama PT JTSE, Anwar Toha. Pembangunan Jembatan Tallo II dimulai sejak Juni 2015 lalu, dan direncanakan beroperasi pada Juni 2016.

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto mengapresiasi PT. Nusantara Infrastructure (NI) Tbk yang merespon kebutuhan masyarakat dengan segera merampungkan pembangunan Jembatan Tallo II.

"NI hebat mampu merespon kebutuhan masyarakat dengan segera merampungkan pembangunan Jembatan Tallo II," ujar Danny, di lokasi pembangunan Jembatan Tallo, Selasa, (10/05).

 

Diketahui, jumlah kendaraan yang melewati JTSE setiap harinya di tahun 2015 mencapai 42.423 unit yang pada jam sibuk seringkali mengalami penumpukan kendaraan sehingga terjadi bottle neck (jalan yang menyempit).

 

Beroperasinya Jembatan Tallo II diharapkan menjadi solusi untuk mengurai kemacetan yang terjadi dari A.P Petta Rani atau pelabuhan menuju bandara dan sebaliknya.

Bersamaan dengan pembangunan Jembatan Tallo II, juga dibangun jalan frontage yang terletak di samping Jembatan Tallo II. Pembangunannya telah rampung hingga 96 persen. Frontage ini dapat difungsikan oleh kendaraan roda dua baik sepeda ataupun sepeda motor.

"Adanya frontage ini memungkinkan aktifitas di dalam maupun di sekitar area jalan tol tetap berjalan dengan baik, terlebih lagi JTSE merupakan jalur dan urat nadi perdagangan serta ekonomi di Makassar," jelas General Manager Corporate Affairs Nusantara Infrastructure, Deden Rochmawaty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement