REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, membongkar 60 warung liar yang berdiri di lahan Perhutani. Warung liar tersebut, berjajar di sepanjang Jl Raya Bungursari, Desa Cibungur, Kecamatan Bungursari. Lokasi tersebut, rencananya akan jadi ekowisata kuliner.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, warung liar itu telah merusak lingkungan. Sebab, memakai hutan seluas lima hektare. Seharusnya, wilayah itu jadi daerah hijau. Tapi, sejak ada warung-warung liar itu maka lokasi tersebut sangat kumuh.
"Bahkan, tak menutup kemungkinan kalau warung itu dijadikan lokasi prostitusi dan tempat transaksi narkoba," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Selasa (10/5).
Karena itu, 60 warung liar itu ditertibkan. Bangunanya dibongkar paksa. Mengingat, sudah berulang kali kasih peringatan, tetap mereka mendiami bangunan tersebut. Untuk sementara, warung liar yang dibongkar itu, yang jualan mebel serta bengkel. Kemudian, akan merambah ke warung-warung yang menjual oleh-oleh.
Sebagai solusinya, lokasi itu akan ditata ulang. Jadi kawasan ekowisata kuliner. Adapun alokasi untuk penataannya mencapai Rp 5 miliar. Jadi, kedepan akan berdiri saung-saung (bangunan) untuk menjual kuliner dan oleh-oleh.
Selain penataan saung, lanjutnya, akan ada taman-taman juga. Jadi, kawasan tersebut, akan disulap jadi lokasi yang menarik. Bisa jadi rest area juga bagi para pengendara.
"Para pemilik warung akan diedukasi, mereka harus berjualan yang khas. Seperti sate maranggi," ujarnya.