Selasa 10 May 2016 06:49 WIB

Dua Orang Terseret Banjir di Gorontalo Belum Ditemukan

Rep: C30/ Red: Ilham
banjir besar (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
banjir besar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nahas menimpa Jalim Hasan (38 tahun) dan Rasuna Balango (38). Keduanya terseret banjir bandang di desa Durian, Gentuma, Gorontalo Utara, Senin sore (9/5).

Kapala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penangulangan Bencana (PNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, peristwa bermula dari hujan deras yang berlangsung dari pagi hingga sore hari. Dua orang tersebut merupakan pegawai yang baru saja pulang dari tempat kerjanya.

"Mereka pulang kerja, kemudian menyeberangi sungai dan terseret," ujar Sutopo melaui siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Senin (9/5,) malam.

Mulanya, kata dia, dua orang tersebut menyebrangi sungai dengan ketinggian air sepinggang orang dewasa. Lantas saat keduanya sampai di tengah-tengah sungai tiba-tiba debit air naik dan menyeret dua orang tersebut.

Selanjutnya, kata dia, BPBD Gorontalo Utara bersama Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Badan Pembina Desa (Babinsa) TNI serta masyarakat mencari dua orang tersebut. Namun kondisi yang tidak mendukung dan medan yang berat membuat pencarian dihentikan sementara.

"Kondisi medan berat, tebing curam dan sulit diakses sehingga pencarian dihentikan pukul 21.10 WITA dan kami lanjutkan bessok pagi (hari ini)," ujarnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini PBBD Kabupaten Gorontalo Utara masih melakukan pendataan dampak banjir bandang tersebut. Kondisi lapangan yang sulit sinyal handphone membuat komuikasi antarpetugas menjadi terhambat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement