REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Konsumsi bahan bakar Pertalite di Bali pada masa liburan panjang 5 hingga 8 Mei meningkat 24 persen.
Heppy Wulansari, Area Manager Communication & Relation Jatimbalinus Pertamina mengatakan, pada hari biasa konsumsi Pertalite di Bali sebanyak 102 KL. Namun selama liburan meningkat menjadi 126 KL per hari.
“Kenaikan konsumsi ini diakibatkan tingginya aktivitas masyarakat dalam berpergian, sehingga kebutuhan transportasi untuk BBM juga meningkat,” kata Heppy.
Dalam keterangan persnya yang diterima Republika.co,id, Senin (9/5), Heppy menyebutkan, selama libur panjang kemarin kenaikan konsumsi BBM di Bali juga terjadi pada Pertamax sebesar 29 persen dibandingkan rata-rata normal. Sedangkan untuk konsumsi Premium dan Solar cenderung normal.
"Premium ada di kisaran 1.800 KL per hari dan Solar 528 KL per hari," jelas Heppy.
Kendati terjadi peningkatan konsumsi BBM, permintaan masyarakat dapat terlayani dengan baik. Hal itu karena Pertamina telah menyiapkan antisipasi sebelumnya.
"Kami telah melakukan antisipasi, antara lain dengan melakukan kordinasi dengan pihak terkait untuk melancarkan penyaluran BBM, terutama terkait waktu pengiriman dan titik-titik rawan kemacetan," katanya.
Menurut Heppy, tingginya konsumsi Pertalite menunjukkan animo masyarakat terhadap Pertalite semakin bagus dan semakin luasnya penyebaran Pertalite. Heppy menyebutkan, Pertamina mengapresiasi kepercayaan masyarakat sehingga mau menggunakan Pertalite.