Senin 09 May 2016 18:20 WIB

Pedagang Batik Semarangan Panen Saat Libur Panjang

Perajin membatik kain di rumah industri batik Penggaron, Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (14/3).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Perajin membatik kain di rumah industri batik Penggaron, Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sejumlah pedagang batik motif Semarangan di Kota Semarang, Jawa Tengah, "panen" untung karena meraih kenaikan omzet penjualan hingga dua kali lipat selama libur panjang 5-8 Mei 2016.

"Dalam sehari, selama libur panjang kemarin saya memperoleh Rp7-8 juta, padahal hari biasa hanya Rp4 juta," kata Ibrahim Mohammad Jaelani (63) pemilik Toko Batik Balqis di Kampung Batik Gedong, Kota Semarang, Senin (9/5).

Selain itu, lanjut Ibrahim, kain batik yang terjual pada liburan kemarin dalam sehari bisa mencapai 50 potong, sedangkan pada hari biasa hanya 20 potong.

Toko milik Ibrahim sendiri saat ini memiliki koleksi hingga 60 motif batik termasuk batik Semarangan. "Batik Semarangan koleksi saya beragam ada batik lawang sewu, blekok srondol, dan asem," katanya.

Ia mengatakan harga kain batiknya di kisaran Rp 150 ribu/potong sampai dengan Rp 1 juta/potong. Sementara itu, harga baju, rok, blus, dan gaun berkisar Rp 50 ribu sampai dengan Rp 700 ribu.

Sementara itu, Rochimah (55) pengrajin dan pengusaha batik Semarangan di lokasi sama mengatakan juga mengalami kenaikan penjualan selama libur panjang.

Tidak hanya melayani penjualan lokal tetapi dirinya juga pernah menjual batik hasil karyanya hingga ke Jepang dan Belanda.

"Saya dibantu anak saya melalui media sosial untuk memasarkan batik Semarangan hingga bisa sampai terjual di Jepang dan Belanda," kata Rochimah.

Pada libur panjang kemarin, banyak wisatawan asing yang berkunjung ke toko miliknya. "Kalau turis asing yang datang kesini begitu ia melihat dan suka langsung ia beli berapa pun harganya tanpa menawar," kata Rochimah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement