Senin 09 May 2016 16:02 WIB

Ratusan Nelayan Cianjur Beralih ke Wilayah Jateng

 Aktivitas nelayan membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (25/4).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Aktivitas nelayan membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (25/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ratusan nelayan asal Pantai selatan Cianjur, Jawa Barat, berimigrasi ke Pantai Jawa Tengah karena panjangnya musim paceklik di wilayah tersebut. Bahkan mereka memmbawa perahunya mengunakan truk untuk menyambung hidup di wilayah lain.

Minimnya penghasilan sejak beberapa bulan terakhir, membuat 700 nelayan yang biasa melaut di pantai selatan Cianjur, memilih untuk pindah sementara ke wilayah pantai selatan Jawa Tengah yang nilai masih memiliki tangkapan yang cukup untuk menutupi hutang selama tidak melaut.

"Sudah hampir tiga bulan kami tidak melaut karena hasil tangkapan tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, hasil tangkapan hanya cukup untuk membayar sewa perahu dan penganti BBM yang kami dapat dengan cara menghutang," keluh Sarif seorang nelayan saat dihubungi, Senin.

Dia menuturkan, upaya yang dilakukan dengan berimigrasi ke wilayah lain, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan sebagian besar untuk membayar hutang yang selama ini mereka pinjam dari tengkulak atau tetangga.

"Harapan kami dapat penghasilan lebih di wilayah lain. Kalau sudah musim ikan kami akan kembali pulang kampung," katanya.

Sementara selama ini, nelayan di wilayah tersebut minim fasilitas dan bantuan dari pemerintah seperti program pelatihan, koperasi dan kemudahan untuk mendapatkan BBM menjadi kendala nelayan untuk maju dan lebih sejahtera. Meskipun selama puluhan tahun mereka berharap memiliki keahlian dan koperasi untuk memudahkan nelayan ketika musim paceklik.

"Di wilayah lain yang kami tahu pemerintah daerah memberikan sejumlah program termasuk program pelatihan keahlian diluar melaut dan membuat jaring. Sehingga ketika musim paceklik tiba nelayan dapat mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.

Dia dan ratusan nelayan yang hendak berangkat hari ini ke wilayah Jateng, berharap mimpi mereka untuk mendapatkan keahlian dan koperasi dapat diwujudkan pemimpin Cianjur yang akan segera dilantik, sehingga ketika musim paceklik tiba, mereka dapat meminjam ke koperasi atau bekerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

"Kalau yang tidak melaut tapi punya sawah garapan, memilih bertahan. Kalau kami yang tidak memiliki keahlian lain selain melaut, memilih untuk mencari hidup di wilayah lain," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement