REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong percepatan pembangunan sejumlah ruas jalan tol Jabar agar pembangunannya selesai sesuai dengan yang ditargetkan.
Namun, Pemprov Jabar menemukan beberapa kendala pada pembangunan jalan tol tersebut. Misalnya, pada jalan Soreang-Pasirkoja (Soroja), masalah pendanaan sempat menghambat proyek tersebut. Tapi, hambatan tersebut sudah terselesaikan karena pengembang melakukan pinjaman sebesar Rp 57 miliar untuk menyelesaikan proses pembebasan lahan yang harusnya menjadi kewajiban pemerintah pusat.
"Tol Soroja kekurangannya Rp 57 miliar. Sekarang sudah ada mekanisme penyelesaian. Sekarang sudah tidak ada masalah," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher, di Gedung Sate akhir pekan lalu.
Aher optimistis, pembangunan Jalan Tol Soroja diperkirakan dapat selesai sesuai target. Sehingga tol tersebut bisa menjadi salah satu akses pendukung penyelenggaraan PON XIX September, mendatang.
"Insya Allah (Tol Soroja bisa) dipakai untuk pendukung PON menuju Stadion Jalak Harupat (Kabupaten Bandung)," katanya.
Sementara untuk pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), kata dia, hingga saat ini pengerjaanya masih sesuai rencana. Pembangunannya sendiri terbagi dalam enam seksi dengan nilai investasi sekitar Rp 14 triliun.
Seksi I Cileunyi-Rancakalong, kata dia, sepanjang 12 Km dan Seksi II Rancakalong-Sumedang 17,05 Km. Seksi satu dan dua ditargetkan selesai pada tahun 2017 dan sisanya pada pertengahan 2018 mendatang.
"Secara keseluruhan akan kita detailkan lagi. Ini akan dikebut ketika masalah administrasi selesai," katanya.
Kemudian, menurut Aher, untuk pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi juga menunjukan progres yang cukup baik. Proses pembebasan lahan sudah mencapai 94,5 persen. Sisa lahan yang masih belum terbebankan masih dalam proses.
Pemprov Jabar juga, kata dia, meminta untuk melakukan pendekatan sosial kepada masyarakat agar proses pembebasan lahan dapat berjalan lancar. "Semua pembangunan jalan tol bagus dan on the trak. Ini perlu perhatian bersama," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika