REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengoptimalkan evakuasi bencana banjir dan longsor sehubungan memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
"Kami minta masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena masa peralihan itu berpotensi bencana alam," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Sabtu (7/5).
Penanganan evakuasi tersebut untuk mengantisipasi resiko pengurangan bencana agar tidak menimbulkan korban jiwa juga kerusakan material cukup besar. Apabila, bencana alam mengalami keterlambatan penanganan evakuasi maka dipastikan banyak memakan korban jiwa.
Untuk itu, pihaknya memberlakukan piket selama 24 jam di Pos Utama BPBD dengan melibatkan 10 petugas, termasuk relawan tangguh. Selain itu juga peralatan evakuasi dan logistik dipersiapkan untuk membantu masyarakat yang dilanda banjir, longsor dan angin kencang.
"Kami mengingatkan warga yang tinggal di daerah bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam itu," katanya.
Ia mengatakan, BPBD juga sudah mengirimkan surat imbauan kepada aparat camat dan desa agar mereka mewaspadai kemungkinan terjadi banjir dan tanah longsor. Peringatan kewaspadaan itu, diantaranya agar masyarakat dapat menyelamatkan diri jika terjadi bencana alam.
Sebab, musim peralihan itu diwarnai hujan deras, sambaran petir dan angin kencang. Bahkan, intensitas curah hujan berpeluang terjadi sore hari dengan kapasitas deras dan ringan berlangsung antara 2,5 sampai 4,5 jam.