REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sedikitnya 24 unit rumah warga di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, Jawa Barat rusak disebabkan oleh tanah retak dan amblas akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut.
"Retakan tanah menimpa perkampungan warga sepanjang 1.200 meter, dengan lebar retakan berkisar antara 1,5 sampai 2,5 cm dan kedalaman 2,5 sampai lima cm," kata Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena di Bogor, Jumat (6/5).
Ita mengatakan, keretakan tanah terjadi saat hujan deras melanda wilayah tersebut, tepatnya di Kampung Sikantor, RT 004/RW 006. Retakan sepanjang 700 meter menyebabkan retakan sebagian rumah warga dengan kedalaman amblas antara 10 sampai dengan 15 cm.
"Laporan dari ketua RW ada 24 rumah warga yang rusak dan satu unit mushola rusak ringan," katanya.
Menurut Ita, belum diketahui berapa kerugian yang terjadi akibat bencana alam retakan tanah di Desa Malasari. Petugas BPBD masih melakukan pendataan dan perhitungan kerugian material yang ditimbulkan dalam peristiwa tersebut. "Yang pasti tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana ini," katanya.
Akan tetapi lanjut Ita, dari 44 kepala keluarga yang menempati Kampung Sikantor, sebanyak 25 kepala keluar yang terdiri atas 169 jiwa diungsikan sementara ke beberapa perkampungan terdekat mengantisipasi terjadinya retakan susulan yang akan menimbulkan korban jiwa. "Mereka ada juga yang mengungsi ke rumah keluarganya," kata Ita.
Sementara itu, Kapolsek Nanggung AKP Doddy R mengatakan, petugas gabungan dari BPBD, Babinkamtibmas dan aparat wilayah telah turun ke lapangan untuk membantu evakuasi warga dan mengecek situasi di lokasi kejadia.
"Perlu dilakukan pengecekan oleh ESDM untuk mengetahui penyebab retakan dari kultur tanah dan geologinya. Saat ini masih menunggu," ujar Doddy.