Jumat 06 May 2016 21:20 WIB

Sampah Pendaki Berserakan di Lereng Semeru

Rep: Christiyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pendaki gunung.ilustrasi
Foto: antarafoto
Pendaki gunung.ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Waktu libur yang cukup panjang pekan ini banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata. Tak terkecuali bagi mereka yang hobi mendaki gunung. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), para pendaki membludak. Imbasnya, kedatangan para pendaki tersebut meninggalkan jejak sampah yang berceceran terutama di Ranupane. 

Kepala Bidang Wilayah I TNBTS, Fariana, tak menampik jika sejak pendakian dibuka 1 Mei lalu pihaknya banyak menjumpai sampah-sampah bekas para pendaki. Puncaknya adalah //long weekend// pekan ini dimana para pecinta alam menyemut di TNBTS sehingga mengotori jalur pendakian. "Banyaknya sampah di Ranupane berbanding lurus dengan banyaknya pendaki," terang Fariana pada Jumat (6/5) di Malang. 

Fariana mengaku pihaknya belum memiliki data berapa banyak sampah yang dibuang di TNBTS. Namun demikian edukasi mengenai sampah kepada para pendaki terus dilakukan. "Sejak dulu sudah disosialisasikan bahwa tiap pendaki harus membawa kantung untuk menampung sampah dan dibawa turun," jelasnya. 

Masalah sampah di lereng Semeru yakni Ranupane kian memburuk. Oleh karena itu, lanjut Fariana, pihaknya telah menginisiasi bank sampah di Ranupane. Bank sampah ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah di jalur pendakian. Sayangnya, instruksi tersebut tidak diikuti sikap disiplin para pendaki. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement