REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memantau peningkatan mobilitas wisatawan selama liburan panjang akhir pekan, mulai Kamis (5/5) hingga 8 Mei 2016, di berbagai destinasi wisata di Tanah Air.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuty, di Jakarta, Jumat, mengaku tidak heran dengan peningkatan wisatawan pada masa libur (liburan) panjang pekan ini. "Maklum, destinasi pariwisata dengan ikon Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia itu memang digandrungi jutaan orang," katanya.
Ia mengajak masyarakat memanfaatkan masa libur panjang akhir pekan untuk berwisata dan mengeksplorasi keindahan alam Indonesia. Bahkan, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengingatkan wisatawan untuk mengunggah foto atau video liburan di media sosial. "Mengunggah foto dan video liburan itu membantu mempromosikan pariwisata Indonesia," katanya. Ia menambahkan, "Jangan lupa memberi hastag #wonderfulindonesia atau #pesonaindonesia."
Kemenpar mendapat laporan bahwa pada masa libur panjang akhir pekan ini tingkat okupansi hotel di berbagai daerah telah penuh oleh tamu.
Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar, misalnya, menyampaikan, okupansi hotel di Pangandaran dan Pelabuhan Ratu menembus 100 persen, sedangkan di Kota Bandung sudah mencapai 90 persen.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Nunung Sobari mematok target kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar 10 persen dari jumlah tahun lalu.
Baca juga, Libur Panjang, Taman Safari Dipadati Ribuan Pengunjung.
Pada tahun lalu, kunjungan wisatawan nusantara di Jawa Barat mencapai 48 juta orang, dan wisatawan mancanegara 1.000.000 orang. Beberapa pengelola hotel di Bali juga menyebut rata-rata peningkatan okupansi mencapai 80 sampai dengan 90 persen.
Arbella Kusuma selaku marketing communication manager Rama Hotels and Resorts yang mengelola tujuh hotel di Bali menyebut peningkatan okupansi liburan panjang pekan ini mencapai hingga 90 persen. Okupansi itu datang dari tamu domestik dan Australia. General Manager Best Western Kuta Villa Wied Paramartha juga menyebut tingkat hunian hotel di atas 90 persen.