Jumat 06 May 2016 13:45 WIB

Sejarah Dibangunnya Waduk Darma Kuningan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Bilal Ramadhan
Waduk, ilustrasi
Waduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Waduk Darma adalah sebuah danau yang terletak di sebelah barat daya Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Tepatnya berada di Desa Jagara, Kecamatan Darma. Sumber air Waduk Darma dari beberapa sungai, di antaranya Sungai Cisanggarung, Cinangka, Cikalapa dan Cireungit.

Kini, Waduk Darma menjadi sumber air yang sangat penting bagi masyarakat Kuningan. Selain untuk mengairi irigasi untuk ribuan hektare lahan pertanian, air dari Waduk Darma juga digunakan untuk kebutuhan PDAM.

Bahkan, kini Waduk Darma menjadi salah satu destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi. Setiap akhir pekan Waduk Darma dikunjungi sedikitnya 800 wisatawan dari berbagai kota dan kabupaten.

Koordinator Unit Pengelola Bendungan Darma, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, Dodo Wardoyo SP menceritakan, awalnya, dasar dibangunnya Waduk Darma karena ada usulan dari pabrik gula di Berebas, Jawa Tengah.

Kemudian, pada tahun 1923 Belanda melakukan perencanaan dan penelitian sebelum memulai pembangunan. Seiring pergantian kekuasaan dari Belanda ke Jepang, Jepang ke Indonesia. Dodo mengatakan, meski sudah ada desain dan rencana pembangunan, Waduk Darma baru bisa mulai dibangun pada 1965.

"Pembangunan Waduk Darma menghabiskan waktu tujuh tahun, dari 1965 sampai 1972," kata Dodo kepada Republika.co.id, Jumat (6/5).

Dodo menerangkan, tenaga ahli yang membangun waduk tersebut dari Belanda. Sebab, desain perencanaan pembangunnannya sudah ada sejak masa penjajahan Belanda dan Jepang. Kemudian, Waduk Darma baru bisa diopersikan pada 1972. Waduk Darma, menurut Dodo, rencananya dibangun untuk jangka waktu 50 tahun lamanya.

Biaya pembangunan Waduk Darma, dikatakan Dodo, menghabiskan uang sebanyak 1,5 juta poundsterling pada masa itu. Kemudian, seiring berjalannya waktu, fungsi Waduk Darma bertambah. Air yang ditampung waduk tersebut digunakan untuk mengari wilayah pertanian di Kabupaten Kuningan dan Cirebon bagian timur.

"Waktu itu Waduk Darma mengairi lahan pertanian seluas 22.260 hektare di wilayah Kuningan dan Cirebon bagian timur," ujar Dodo.

Manajer Objek Wisata Waduk Darma, Dede Chatami Rifsina menambahkan, awalnya waduk tersebut untuk pengairan lahan pertanian. Kemudian, karena lokasi Waduk Darma cukup strategis, banyak pengunjung yang menikmati keindahan alamnya.

"Kalau liburan lebaran, wisatawan yang berkunjung ke Waduk Darma bisa sampai ribuan orang," ujar Dede.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement